[ Dosen Pengajar : Drs. H. Fadhli Kamil, S.
Pd
]
[ Oleh Kelompok 4 : Ulfah
Hasanah (A1E 310014 ), Masniah Tria Wardani (A1E310015 ), M.Rizkia Rahman (A1E310201 ), A.Khairaji
Nazmi (A1E310228 ), Ernie Selviyanie (A1E310241 ), Pertiwi
Wulandari (A1E310250 ) ]
SUMBER DAYA ALAM
” Indonesia kaya akan berbagai
sumber daya alam ”
Sumberdaya alam adalah merupakan pendukung perkembangan hidup manusia.
Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam yang dapat dimanfaatkan bagi kelangsungan hidup manusia. Kekayaan alam yang terdapat di permukaan bumi bisa berupa mahluk hidup ataupun benda mati, dan ini sangat beragam keberadaanya di permukaan bumi ada yang langsung bisa di manfaatkan, seperti air bersih, udara, sinar matahari, dan ada benda yang pemanfaatnya perlu pengolahan terlebih dahulu, seperti padi diolah menjadi nasi.
Sumberdaya alam adalah merupakan pendukung perkembangan hidup manusia.
Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam yang dapat dimanfaatkan bagi kelangsungan hidup manusia. Kekayaan alam yang terdapat di permukaan bumi bisa berupa mahluk hidup ataupun benda mati, dan ini sangat beragam keberadaanya di permukaan bumi ada yang langsung bisa di manfaatkan, seperti air bersih, udara, sinar matahari, dan ada benda yang pemanfaatnya perlu pengolahan terlebih dahulu, seperti padi diolah menjadi nasi.
Sumberdaya alam yang terdapat di
permukaan bumi ini akan bermanfaat bagi kehidupan apabila manusia memiliki
pengetahuan dan kemampuan untuk memproses dan mengubahnya aneka ragam
sumberdaya alam menjadi sebuah benda atau barang, seperti kapas diolah menjadi
benang diolah lagi menjadi kain diolah berikutnya menjadi pakaian dan jadilah
barang kebutuhan manusia yang sangat berharga.
Penggolongan Sumber Daya Alam
berdasarkan sifatnya terbagi menjadi 2 yaitu :
- Dapat
diperbarui,
sumberdaya alam ini dikatakan dapat diperbaharui artinya bila sudah
terpakai masih dapat diusahakan kembali untuk dapat menghasilakan yang
baru dan jumlahnya banyak, seperti tanah perkebunan, hutan, tanah
pertanian dan hewan, maka sumberdaya alam ini sering disebut dengan
sumberdaya alam biotik.
- Tidak
dapat diperbarui,
artinya bila sudah terpakai tidak memperbaharui sendiri dan prosesnya
pembentukanya menusia tidak memiliki kemampuan. Secara alamiah proses
terbentuknya memerlukan waktu yang cukup lama, dan sumberdaya alam ini
sering dikatakan sumber alam abiotik, yang meliputi, minyak bumi, emas,
tembaga timah dan gas alam.
PERSEBARAN SUMBER DAYA ALAM
Sebenarnya alam menyediakan berbagai
sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan manusia jumlahnya sulit dibayangkan
berapa jumlahnya. Tetapi sebagai bahan kajian, sedikit atau banyaknya
sumberdaya alam ini sesuai dengan persebarannya yang tidak merata dan dibedakan
sebagai berikut :
- sumber yang di semua daerah ada dan jumlahnya banyak,
seperti udara dan sinar matahari.
- sumberdaya tidak di semua wilayah ada dan jumlah
relatif terbatas, seperti minyak bumi, gas alam, emas perak, tembaga,
timah dan batu bara.
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, meliputi sektor pertanian, sektor perkebunan dan sektor
kehutanan
- Sektor pertanian berupa sawah di wilayah Indonesia
banyak diusahakan di : P. Jawa, Sumatera, Bali, Lombok, Sulawesi dan
Kalimantan. Tidak semua wilayah ini jenis tanamannya sama, karena terkait
dengan kesuburan tanahnya sehingga jenis tanamannya berupa tanaman lahan
kering berupa jagung, ubikayu, ubi jalar, kedelai dan tanaman holtikultur
berupa bermacam-macam sayuran dan bermacam tanaman hias. Hasil produksi
pertanian di Indonesia, sebagai sumberdaya alam yang dapat diperbahrui
adalah : a). padi; b).jagung; c) ubi kayu; d). ubi jalar,e) sagu. e).
kacang. f) sayuran. g) buah-buahan.
- Sektor perkebunan hasil dari sector perkebunan berupa
karet; kelapa sawit; kopi dan lain- lain. Jenis tanaman ini banyak
diusahakan di Jawa Barat, Jawa Timur; Kalimantan; Bengkulu; Sulawesi, dan
setiap wilayah memiliki kualitas dan jumlah yang berbeda.
- Sektor kehutanan Indonesia memiliki hutan yang sangat
luas, dan terdapat beberapa jenis hutan:
a.
Hutan
berdasarkan jenis tumbuh- tumbuhan dibedakan menjadi :
- Hutan Homogen, yaitu hutan yang terdiri dari satu jenis pohon sajah, misalnya hutan jati.
- Hutan Heterogen, yaitu hutan yang terdiri dari berbagai jenis tumbuhan, misalnya hutan rimba.
- Hutan Homogen, yaitu hutan yang terdiri dari satu jenis pohon sajah, misalnya hutan jati.
- Hutan Heterogen, yaitu hutan yang terdiri dari berbagai jenis tumbuhan, misalnya hutan rimba.
- Hutan berdasarkan tujuan dan kegunaannya:
- Hutan Produksi
- Hutan Lindung
- Hutan Rekreasi
- Hutan Suaka Alam - Hutan menurut ketinggian tempatnya:
- Hutan Payau ( Hutan Pantai )
- Hutan Rawa
- Hutan di daratan rendah
- Hutan Pegunungan - Berdasarkan kelebatan pohon–pohon dan faktor iklim :
- Hutan Hujan Tropis, yang berdaun lebat, hujan sepanjang tahun, memiliki pohon- pohon yang besar dan tinggi.
- Hutan Musim atau Hutan Buatan, yaitu hutan sengaja dibuat dan dikelola oleh jawatan kehutanan.
- Sektor Peternakan.
Peternakan yang dilakukan di Indonesia :
- Peternakan hewan besar
- Peternakan hewan sedang
- Peternakan hewan unggas - Sektor Perikanan
Sumberdaya alam di sektor perikanan meliputi perikanan darat dan perikanan laut. - Sumberdaya alam non Hayati/non nabati yang dapat diperbaharui
: Tanah vulkanis, air, Sumber tenaga matahari, dan udara
SUMBERDAYA ALAM YANG TIDAK DAPAT DIPERBAHARUI :
Bahan galian Minyak Bumi; Nikel;
Batubara; Bauksit;, dan Timah
- Bahan galian yang lain :
- Emas
- Mangaan
- Tembaga
- Fospat
- Garam
- Intan
- Pasir besi
- Batu gamping dan lempung
- Bahan galian lainnya yang diusahakan oleh perusahaan swasta seperti: kaolin, batu granit, mamer,belerang.
- Sumber Tenaga dan Energi
1. Energi Mekanik
2. Energi panas bumi
PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
Pemanfaatan sumberdaya alam yang dapat diperbarui maupun yang tidak dapat diperbarui harus dilakukan
dengan optimal dan efisien. Oleh karena itu keberadaannya senantiasa merupakan
tanggung jawab kita sebagai manusia.
Sumber
daya alam yang dapat diperbarui :
KEHUTANAN
Keadaan
kehutanan di Indonesia dipengaruhi oleh faktor-faktor :
1.
Variasi bentuk tofografi muka bumi wilayah
Indonesia yang terdiri dari daerah rawa, pantai, dataan rendah, dataran tinggi,
bukit dan lereng gunung serta pegunungan.
2.
Variasi iklim dari yang mendapat hujan
sepamjang tahun sampai daerah yang kurang hujan, dengan suhu yang panas
didaerah pantai hingga yang dingin dipuncak gunung.
3.
Keadaan tanah yang berbeda-beda mulai dari
tanah vulkanis, kapur, samapai pada tahun aluvialdan tanah gambut di daerah
rawa.
Dilihat
dari fungsinya, hutan Indonesia dapat digolongkan sebagai berikut :
1.
Hutan produksi, yaqng menghasilkan kayu,
rotan, dammar, kulit kayu, getah, bamboo, pinus, kemenyan, jelatung,
terpentin,, kapur barusw, malam, gambir, bahan rempah-rempah, dan bahan
obat-obatan. Hutan produksi meliputi 40 juta hektar.
2.
Hutan lindung, berfungsi :
a)
Melindungi tanah curam dari erosi atau
konservasitanah pertanian,
b)
Sebagai pengatur tata air,
c)
Sebagai pengatur keadaan iklim, misalnya
menetralisir pencemaran udara sebagai sumber oksigen dan penghisap karbon
dioksida,
d)
Melindungi tumbuh-tumbuhan dan hewan langka
agar tidak musnah dlam bentuk cagar alam dan hutan margasatwa,
e)
Fungsi ilmiah dan edukatif yang merupakan
sarana tempat penelitian dan pendidikan.
Macam-macam
hutan dilihat dari segi kejadiannya :
1.
Hutan asli (natural forests)
2.
Hutan buatan (artificial forests), hutan yang
sengaja ditanam untuk berbagai keperluan misalnya hutan venus dan hutan jati.
Dilihat
dari kebutuhannya :
1.
Hutan primer yaitu hutan yang lebat, tumbuh
secara alami dan telah mencapai klimaksnya sehingga terjadi equilimbrium atau
keseimbangan yanglestari secara alami.
2.
Hutan sekunder yaitu jika hutan primer rusak
(dibakar, dibabat, dan sebagainya) kemudian tumbuh lagi hutan baru yang belum
mencapai keseimbangan alami. Pada hutan sekunder biasanya masih tampak
bekas-bekas kerusakan.
PERTANIAN
Bidang pertanian merupakan usaha tertua masyarakat
Indonesia. Karna itu tekni dan pengalam cukup memadai. Hal itu tampak dari
tekni dan pembuatan sawah teras sampai kelereng-lereng. Beberapa ciri pertanian
di Indonesia :
1.
Hak milik lahan pertanian umumnya sempit,
kurang dari 1 ha,
2.
Pengolahan tanah didaerah yang padat
penduduknya dilakukan secara intersif, didaerah yang jarang penduduknya masih
dilakukan system lading (ekstensif),
3.
Merupakan pertanian subsistensi dengan modal
kecil serta alat masih tradisional.
Lahan pertanian
Ada
beberapa macam lahan pertanian di
Indonesia, yaitu :
1.
Pertanian Sawah
Dilihat dari segi
ketersediaan air ada beberapa macam sawah :
Pertama, sawah
tadah hujan, yaitu sawah yang system pengairannya tergantung lansung kepada
curah hujan yang biasanya ditanami pada setahun sekali.
Kedua, sawah
kemarau yaitu sawah yang berbatasan dengan wilayah rawa misalnya yang terdapat
pada wilayah ulu sungai Kalimantan. Pada musim hujan sawah tergsng air namun
pada musim kemarau air surut.
Ketiga,sawah
pengairan, yaitu sawah yang rakyat yang irigasi (pengairan teknis). Biasanya
ditanami padi 2-3 kali setiap tahun atau
padi dua kali disamping ditanami palawija dan ikan.
Keempat, sawah
pasang surut, yaitu sawah yang banyak terdapat di daerah sekitar muara sungai
besar didataran sungai landa dan berawa.
Kelima, sawah
lebak, yaitu sawah yang banyak terdapat di sepanjang sungai besar.
Sungau-sungai membentuk pematang luas dikiri dan kanannya.
2.
Pertanian Lahan Kering
Pertanian lahan
kering terdiri atas pertanian lahan pekarangan, lading berpindah-pindah kebun
tanaman campuran, dan perkebunan.
PETERNAKAN
Pada umumnya
peternakan di Indonesia hanya dilakukan sebagai pekerjaan sambilan. Usaha
peternakan di Indonesia kurang berkembang karena keadan ilkim yang banyak hujan
dan suhu tinggi kurang sesuai dengan perkembangan padang rumput dan sarana.
Meskipun dibeberapa tempat ada padang alang-alang, bukan lahir dari keadaan
iklim tetapi sebagai akibat dari perusakan hutan primer. Lain dari pada itu
alang-alang terlalu kasar untuk makanan ternak meskipun daun mudanya dapat
dimakan oleh ternak. Hujan lebat juga melahirkan kondisi rawa yang dapat
menimbulkan penyakit.
Dilihat dari besar
kecilnya jenis hewan yang dipelihara, ada tiga macam ternak yaitu :
1.
Ternak besar (sapi, kerbau, dan kuda)
2.
Ternak kecil (kambing, domba, babi, dan
kelinci)
3.
Unggas (ayam, itik, burung puyuh, dan
lain-lain).
PERIKANAN
Berdasarkan salinitas (kadar garamnya), ada
tiga macam habitat perikanan, yaitu :
1.
Perikanan air tawar terdapat di daratan yang
meliputi perairan sungai, danau, rawa, sawah dan kolam ikan air tawar,
2.
Perikanan air payau terdapat dipantai landai
didaerah pasang surut tempat terjadinya campuran air laut dan air darat.,
3.
Perikanan laut.
Macam-macam
perikanan laut, yaitu :
Berdeasarkan
wilayah penangkapannya perikanan laut dapat dikelompokkan kedalam :
1.
Perikanan pantai, penangkapan dipantai
dangkal dan teluk-teluk. Jenis ikan anekaragam tetapi jumlah populasi setiap
jenis relatif kecil, sifat ikannya pelagis yang berenang di air dan demersal
yang hidup lekat di dasar laut seperti udang dan karang,
2.
Perikanan lepas pantai, di luaqr daerah
perairan pantai. Keanekaragaman ikannya relatif kecil tetapi jumlah populasinya
setiaqp jenis cukup besar serta sifat ikannya pelagis.
3.
Perikanan laut bebas, di wilayah samudera..
banyak ikan tuna terdapat dalam bentuk pemusatan di sdaerah samudera terutama
pada lokasi up welling current (arus
yang muncul dari bawah, dingi, menyuburkan plankton dan ikan).
Beberapa masalah perikanan laut, antara lain
:
1.
Alat tradisional yang kurang produktif,
2.
Pencemaran laut dan perusakan laut akibat
dari aktivitas industri, minyak dan lain-lainyang mematikan populasi ikan laut.
3.
Musim ikan kurang menjamin kuntinuitas suplay
ikan untuk konsumen rakyat maupun industri pengawetan ikan kaleng.
4.
Tingginya keanekaragaman jenis ikan tetapi
populasi setiap jenis ikan relatif kecil, keadaan itu menyukarkan pengembangan
industry pengalengan ikan.
SUMBER
DAYA ALAM YANG TAK DAPAT DIPERBARUI :
Hasil tambang
Sumber daya alam hasil penambangan
memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi
yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa
contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
- Avtur untuk bahan bakar pesawat
terbang;
- Bensin untuk bahan bakar kendaraan
bermotor;
- Kerosin untuk bahan baku lampu minyak;
- Solar untuk bahan bakar kendaraan
diesel;
- LNG (Liquid
Natural Gas)
untuk bahan bakar kompor gas;
- Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
- Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
- Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
- Aspal untuk bahan pembuat jalan
(dihasilkan di Pulau Buton)
merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak
dan mudah ditempa.
untuk perhiasan
Untuk bahan bangunan rumah atau gedung
Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium
Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
Untuk bahan bakar kompor gas
Untuk pembuatan pembuatan besi baja
Bermanfaat
untuk membuat pensil
Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup
Dalam pengelolaan sumber daya alam
ini benang merahnya yang utama adalah mencegah timbulnya pengaruh negatif
terhadap lingkungan dan mengusahakan kelestarian sumber daya alam agar bisa
digunakan terus menerus untuk generasi-generasi di masa depan."Membahas
tentang sumber daya alam, dapat kita bagi ke dalam dua kategori besar, yakni sumber
daya alam yang bisa diperbaharui (seperti hutan, perikanan dan
lain-lain). Dan sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui, seperti, minyak
bumi, batubara, timah, gas alam dan hasil tambang lainnya. Membicarakan hasil
tambang, tentu timah merupakan salah satunya.
Apalagi timah sangat identik dari sebuah ciri khas sebuah propinsi yang bernama Bangka Belitung yang merupakan salah satu pulau penghasil timah di republik ini. Namun, berbicara tentang pengelolaan hasil tambang berupa timah itu sendiri, rasanya sangat malu melihat bagaimana permukaan negeri ini yang telah hancur dan membentuk kolong-kolong kecil sehingga membentuk seperti sebuah danau-danau kecil. Apalagi butuh cost yang sangat mahal untuk reklamasi lahan minimal mengurangi dampak buruk pada masa yang akan datang.
Apalagi timah sangat identik dari sebuah ciri khas sebuah propinsi yang bernama Bangka Belitung yang merupakan salah satu pulau penghasil timah di republik ini. Namun, berbicara tentang pengelolaan hasil tambang berupa timah itu sendiri, rasanya sangat malu melihat bagaimana permukaan negeri ini yang telah hancur dan membentuk kolong-kolong kecil sehingga membentuk seperti sebuah danau-danau kecil. Apalagi butuh cost yang sangat mahal untuk reklamasi lahan minimal mengurangi dampak buruk pada masa yang akan datang.
Bagaimana hal seperti itu bisa terjadi dan apa yang mesti kita perbuat untuk memberikan solusi yang terbaik untuk kelestarian sebuah lingkungan hidup. Mungkin, jika dikaitkan dengan kemiskinan dan bagaimana masyarakat harus berpikir untuk mengenyangkan “perut” hal inilah mungkin yang menjadi sebab utama mendorong penduduk menguras alam sehingga merusak lingkungan. Jika kita amati bahwa dapat kita katakan ada hubungan antara jumlah dan macamnya sumber daya alam dengan produk bagi konsumsi masyarakat. Hubungan tersebut terlihat bahwa semakin besar pola konsumsi masyarakat maka semakin banyak pula sumber daya alam yang akan dikelola dan semakin beraneka ragam pola konsumsi masyarakat, maka semakin bermacam pula sumber daya alam yang akan dikelola.
Dari permasalahan tersebut di atas, dapat kita telaah dan menjadi pertanyaan bagi kita, mengapa hal seperti itu bisa terjadi? Jawabannya tentu ada pada diri kita masing-masing untuk lebih bersikap arif terhadap lingkungan sebelum lingkungan itu sendiri yang memberitahu kepada kita bahwa setiap bencana alam yang terjadi adalah karena ulah tangan manusia itu sendiri. Kita amati bagaimana sebuah bencana banjir yang terjadi di Aceh & Sumatera Utara yang diakibatkan penggundulan Taman Nasional, Gunung Leuser, Alikodra (7/12/2006) atau di negeri Serumpun Sebalai sendiri, beberapa minggu terakhir terjadinya banjir yang menggenangi daerah Semabung, Pangkalpinang akibat tidak ada lagi yang menjadi penyerap air di daerah sekitarnya. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa kawasan hutan memiliki kemampuan dalam mengatur tata air, mencegah erosi dan banjir serta memelihara kesuburan tanah.
Sumber daya alam tentu tak lepas dari peran sebuah teknologi tepat guna untuk sebuah kelestarian lingkungan. Untuk itu, pengusaha harus dapat memilih teknologi dan cara produksi yang bisa memperkecil dampak negatif dari kepada lingkungan. Apalagi jika kita lihat kebijakan penataan ruang daerah dilakukan dengan tujuan untuk mampu menciptakan pemanfaatan ruang wilayah yang berimbang, optimal dan berwawasan lingkungan untuk kepentingan masyarakat luas. Kita tidak dapat menutup mata, bagaimana pemanfaatan teknologi berupa alat berat pada sektor pertambangan, yang secara seporadis membabat habis hutan untuk mencari hasil tambang yang terkadang hasilnya nihil atau 0%. Akhir dari sebuah permasalahan, tentu akan tuntas dengan adanya solusi-solusi yang mungkin akan ada tindak lanjut ke depannya.
0 comments:
Post a Comment
INGAT!! Komentar anda akan dilihat banyak orang, maka dari itu berikanlah komentar terbaik anda