Makanan Siap Saji

Posted by



[ Dosen Pengampu: Drs. Radiansyah, M.Pd ]
[ Oleh Kelompok 9 : Isnanimiyanti  (A1E310004), Akhmad Jamalludin (A1E310007), Noor Halisah (A1E310213), Muhammad Rusmadi (A1E310227), Ridha Rahmini (A1E310239), Fauzi Mubarak (A1E309286) ]



MIE INSTAN YANG MENGGUGAH SELERA
            Makanan  siap saji yang dimaksud adalah jenis  makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk  tersebut.  Makanan siap  saji biasanya berupa  lauk pauk dalam kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai makanan untuk sarapan.
            Makanan siap saji yang akan dibahas di sini adalah mie instan. Mie instan, siapa sih yang tidak doyan ? Malah sebagian orang keranjingan dengan jenis makanan ini. Ada yang kalau tidak makan mie seminggu saja rasanya kangen berat. Ada yang menyediakannya sebagai pintu darurat kalau lagi tidak sempat memasak. Bahkan para anak kost menjadikan mie instan sebagai makanan kebangsaan. Anak-anak pun, kalau tidak suka mie pasti punya kelainan selera.
            Mie instan merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Bisa dipastikan hampir setiap orang telah mencicipi mie instan ataupun mempunyai persedian mie instan di rumah. Saat ini, Indonesia adalah produsen mie instan terbesar di dunia. Namun Korea Selatan mengkonsumsi mie instan terbanyak per kapita dengan rata-rata 69 bungkus per tahun, diikuti oleh Indonesia dengan 55 bungkus dan Jepang 42 bungkus.
            Mie instan merupakan makanan alternatif yang bisa mengenyangkan, mudah memasaknya, cepat matangnya, gampang mendapatkannya, rasanya yang lumayan enak (tersedia berbagai pilihan rasa) dan yang terpenting adalah murah harganya. saat ini di indonesia telah banyak produsen yang menyediakan Mie Instan, mulai dari yang sudah eksis sejak puluhan tahun yang lalu seperti PT.Indofood Sukses Makmur dengan produk andalannya Indomie, sampai PT Sayap Mas Utama yang baru beberapa tahun lalu baru meluncurkan produk Mie sedap nya tapi sekarang sudah bisa mengambil hati para penggemar mie instan.
A.   Bahan-bahan Mie Instan
            Bahan-bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan mie instan dibagi menjadi 3 bagian:
a. Bahan Baku Utama (BBU)
·         Tepung terigu
·         Tepung tapioka
·         Minyak Goreng Nabati
·         Air
·         Ingredient (garam-garam)
·         Antioksidan (TBHQ)
b. Bahan Baku Tambahan
·         Bumbu, cabe, kecap, chili sauce
·         Solid ingredient, bawang goreng

c. Pengemas

B.   Fungsi Bahan-bahan Mie Instan

            Fungsi bahan-bahan yang digunakan dalam membuat mie instan (tidak termasuk bumbu) adalah:
1.    Tepung Terigu sebagai bahan baku utama pembentuk struktur mie. Terigu yang baik untuk membuat mie adalah tepung terigu dengan kadar proteinnya 11-14 %.
2.    Tepung Tapioka sebagai bahan pengganti terigu, sehingga bisa menurunkan biaya produksi karena harga tapioka lebih murah daripada terigu.
3.    Air berfungsi untuk membentuk adonan jika dicampur dengan tepung.
4.    Kansui (Campuran Natrium karbonat dan Kalium karbonat): Fungsinya untuk mempercepat mie cepat matang ketika dikukus.
            Natrium karbonat, kalium karbonat dan garam fosfat dikenal sebagai alkali, berperan dalam pembentukan gluten, meningkatkan elastisitas dan ekstensibilitas serta menghaluskan tekstur. Natrium tripoliposfat digunakan sebagai bahan pengikat air, agar air dalam adonan tidak mudah menguap sehingga permukaan adonan tidak cepat mengering dan mengeras.
            Bahan pengenyal seperti guargum, gum arab atau CMC (Carboxyl Methyl Cellulosa) berfungsi untuk membuat mie menjadi kenyal. Pewarna mie instan yang sering digunakan adalah Tartrazine (CI 19140).

C.   Cara Membuat Mie Instan    

          Pembuatan mie instan meliputi tahap-tahap pencampuran, pengistirahatan, pembentukan lembaran dan pemotongan, pengukusan, pengeringan, penggorengan dan pengemasan.
1.     Pencampuran adonan
Tepung terigu dicampur dengan air melalui pengadukan dengan alat mixer bertujuan untuk menghidrasi tepung dengan air dan membuat campuran merata dengan baik sedanglan larutan alkali diperlukan dalam jumlah sedikit.
2.  Pengistirahatan Adonan
Sebelum adonan dibentuk menjadi lembaran, diperlukan waktu adonan untuk beristirahat sejenak. Tujuannya adalah untuk menyeragamkan distribusi air dan menggabungkan gluten.
3.  Pembentukan Lembaran adonan
Dalam proses pembentukan lembaran adonan, adonan dimasukkkan ke dalam press roller dengan tujuan untuk menghaluskan serat-serat gluten yang tidak beraturan ditarik memanjang searah oleh tekanan antara dua roller stone. Ketebalan lembaran adonan dari 1,0 cm direntangkan sampai lembaran adonan yang sangat tipis 1,15 nm ± 3 nm yang siap untuk proses pengirisan memanjang (slitting).
4.  Pengukusan ( Steaming)
Mie mentah diangkut oleh konveyer secara perlahan-lahan melalui terowongan (tunnel) yang penuh dengan uap air. Mie tersebut berada dalam terowongan selama 80 - 90 detik dengan menggunakan uap dengan tekanan 2, 8 kg/cm gauge. Setelah keluar dari tunnel pengukus tersebut mie tampak kuning pucat dan bersifat setengah matang.
5.  Pemotongan
Setelah mi melewati pemasakan awal mie kemudian dipotong–potong dengan mesin cutter kemudian dilipat dua dengan mesin folding, Lipatan mie ini disesuaikan dengan mangkok penggorengan.
6.  Penggorengan
Proses penggorengan dilakukan secara kontinu dan uniform. Konveyer penggorengan terdiri dari mangkok-mangkok penggorengan yang memuat potongan mie tadi melewati fryer yang berisi minyak goreng panas. Suhu minyak dari ujung awal ke ujung akhir dibuat naik secara bertahap yaitu dari suhu 120 C dan berakhir pada suhu 160 C dalam waktu goreng ± 2 menit. Melalui proses penggorengan tersebut, kadar air mie dalam mie instan hanya 2–4 % saja sehingga tidak memungkinkan mikroba pembusuk berkembang biak. Dengan alasan tersebut pada mie tidak perlu ditambah dengan bahan pengawet makanan.

Bahan-bahan lainnya:
            1. Bumbu dan pelengkap
Bumbu yang digunakan antara lain adalah MSG atau vetsin. Titik kritisnya adalah pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku vetsin. Sedangkan bahan pelengkap mie instan adalah bahan-bahan penggurih yaitu HVP dan yeast extract. HVP atau hidrolized vegetable protein merupakan jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida ataupun dengan enzim. Sumber enzim inilah yang harus kita pertanyakan apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme.
            2. Bahan penambah rasa
Bahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan dalam pembuatan mie instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya.
            3. Minyak sayur
Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari hewan atau dicampur dengan lemak hewan.
            4. Solid Ingredient
Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya.
            5. Kecap dan sambal
Kecap dan sambal pun harus kita cermati. Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya.

D.   Bahan Kimia yang Ada dalam Mie Instan
 -          Natrium karbonat ((Na2CO3), kalium karbonat (K2CO3) dan garam fosfat.
 -         CMC (Carboxyl methyl Cellulosa)
Adalah serbuk putih kekuningan, larut dalam air dingin atau air panas. Biasanya digunakan sebagai pengental, dan bahan tambaham non-produk makanan seperti Jelly , pasta gigi, diet pil, air berbasis cat , deterjen , tekstil ukuran dan berbagai kertas produk.
-         Tartrazine (CI 19140
Tartrazine adalah pewarna kuning yang banyak digunakan dalam makanan dan obat-obatan. berpotensi meningkatkan hiperaktivitas anak, tartrazine menimbulkan efek samping langsung, seperti rinitis (hidung meler), asma, purpura (kulit lebam) dan anafilaksis sistemik (shock).
      -         Natrium tripoliposfat (Na2P3O10)
      -         MSG atau vetsin
Beberapa efek samping yang berhubungan dengan MSG : Kejang, Mual, Alergi, Serangan asma, Sakit kepala, Mulut terasa kering, mengikis kecerdasan.
-          HVP atau hidrolized vegetable protein
      -          Nipagin atau Methyl parahydroxybenzoate atau Methylparaben)
CH3(C6H4(OH)COO)
nipagin merupakan zat tambahan untuk mencegah jamur dan ragi. Methyl p-hydroxybenzoate adalah salah satu dari jenis parabens atau pengawet yang banyak digunakan untuk kosmetik dan obat.
Efek sampingnya:
1.    Kanker Payudara
2.    Infertilitas (ketidaksuburan) pada pria
3.    Alergi
4.    Gangguan Pencernaan
5.    Gangguan pernafasan
E.   Bahaya Mie Instant
1.     Bahaya mie instan bagi penderita maag dan hipertensi
Kelemahan dari konsumsi mi instan adalah kandungan natriumnya yang tinggi. Natrium yang terkandung dalam mi instan berasal dari garam (NaCl) dan bahan pengembangnya. Bahan pengembang yang umum digunakan adalah natrium tripolifosfat, mencapai 1% dari bobot total mi instan per takaran saji. Natrium memiliki efek yang kurang menguntungkan bagi penderita maag dan hipertensi. Bagi penderita maag, kandungan natrium yang tinggi akan menetralkan lambung, sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan. Keadaan asam lambung yang tinggi akan berakibat pada pengikisan dinding lambung dan menyebabkan rasa perih. Sedangkan bagi penderita hipertensi, natrium akan meningkatkan tekanan darah karena ketidakseimbangan antara natrium dan kalium (Na dan K) di dalam darah dan jaringan. Natrium Carbonat ini dapat memicu tekanan darah bagi yang mengkonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.
2.     Bahaya mie instan bagi penderita autisme
Kelemahan lain mi instan adalah tidak dapat dikonsumsi oleh penderita autisme. Hal tersebut disebabkan karena mi instan mengandung gluten, substansi yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita autisme.Menurut seorang ahli gizi klinik, Juniarta Alidjaja, orang yang kebanyakan makan mi instan tanpa diimbangi makanan berserat berpotensi mengalami gangguan kesehatan. Hal ini karena mi mengandung karbohidrat sederhana, lemak, dan kadar natrium tinggi.
3.     Memicu timbulnya penyakit kanker
Kandungan yang berbahaya lainnya yang terdapat dalam mi instan adalah sodium glutamat yang mendominasi juga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Kandungan pewarna kuning (tartrazin) yang terdapat dalam mi instan lebih berbahaya bagi kesehatan. Pewarna tersebut bisa membuat kekambuhan pada penderita penyakit asthma dan efek-efek negatif lainnya pada kesehatan seperti kanker dan penyakit lambung lainnya..Selain itu dalam mi instan terdapat juga bahan pengawet dan MSG yang dapat memicu timbulnya penyakit kanker jika dikonsumsi secara belebihan.

Bahaya lain yang disebabkan oleh mie instan:
            BAB (Buang Air Besar) tidak lancar, kegemukan, kanker usus besar, diabetes, terdapat racun dalam tubuh, menggangu fungsi kerja otak, komplikasi penyakit yang berhubungan dengan lemak, fungsi hati terganggu (Jaundice atau kekuningan kulit, urin yang coklat, mual, hilang selera makan, kehilangan atau kenaikan berat tubuh yang abnormal, muntah, diare, Warna tinja (feces)yang pucat, Nyeri abdomen (perut) pada bagian kanan atas perut, Tidak enak badan (malaise) atau perasaan sakit yang kabur, Gatal-gatal, Varises (pembesaran pembuluh vena), Kelelahan, Hipoglikemia (kadar gula darah rendah), Demam ringan, Sakit otot-otot, Depresi), selain itu juga bahaya lainnya adalah kanker getah bening.
Faktanya:
  • Ada orang yang sekarang usianya sekitar 48 tahunan tapi sudah 4 tahun terakhir ini kemana-mana membawa alat, maaf, sebagai pengganti anusnya, karena usus bawah sampai dengan anus telah dipotong sebab sudah tidak bisa dipakai lagi pasalnya waktu mahasiswa dengan alasan ekonomi mengkonsumsi mie instant secara berlebihan sehingga bagian usus yang dipotong tersebut adalah tempat mengendapnya bahan pengawet yang selalu ada di setiap mie instant mungkin sejenis borax pengawet untuk mayat (data menunjukan bahwa import borax dan sejenisnya sangat besar ke Indonesia) dan walhasil menimbulkan pembusukan ditempat tersebut, semoga semua pihak berhati hati dalam mengkonsumsi makanan seperti bakso, sosis, mie dll
  • Ada lagi, orang yang pernah kena kanker getah bening (8 kelenjar getah bening kena), dan berobat selama hampir 1 tahun di Singapore menghabiskan lebih dari 1 Milyar pada tahun 1996 sampai 1997 (untung ditanggung kantor), akibat dia mengkonsumsi indomie plus korned selama 4 tahun terus menerus setiap hari(dengan alasan karena istrinya sibuk kerja). Menurut dokter yg mengobati nya, penyebab utamanya adalah pengawet yg ada di indomie dan korned tsb
  • Hilal Aljajira (6) kini harus menelan pil pahit. Usus Hilal bocor dan membusuk hingga harus dipotong. Rupanya tiap hari Hilal hanya menyantap mi instan karena di rumah tak ada orang yang memasakkan makanan untuknya. Berikut cerita Erna (36), ibunya. Saat usia Hilal menginjak 2 tahun, aku memutuskan bekerja, membantu keuangan keluarga mengingat penghasilan suamiku, Saripudin (39), kurang mencukupi kebutuhan keluarga. Aku bekerja di perusahaan pembuat bulu mata palsu, tak jauh dari rumah kami di Garut. Setiap berangkat kerja, Hilal kutitipkan kepada ibuku. Di situ, ibuku kerap memberinya mi instan. Bukan salah ibuku, sih, karena sebelumnya, aku juga suka memberinya makanan itu jika sedang tidak masak. Ternyata, Hilal jadi “tergila-gila” makanan itu. Ia akan mengamuk dan mogok makan jika tak diberi mi instan. Ya, daripada cucunya kelaparan, ibuku akhirnya hanya mengalah dan menuruti kemauan Hilal. Lagi pula, kalau tidak diberi, Hilal pasti akan membeli sendiri mi instan di warung dekat rumah dengan uang jajan yang kuberikan. Praktis, sehari dua kali ia makan mi instan.
      F.    Kandungan Gizi dalam Mie Instan
            mie instant yang sudah mendarah daging dan menjadi salah satu makanan pokok di Indonesia ternyata memiliki kandungan kadar gizi yang cukup banyak dan berguna bagi tubuh. Hal ini berbeda dengan omongan orang-orang yang mengatakan bahwa makan mie instant membuat orang kekurangan gizi.
            Hal itu memang ada benarnya karena pada mie instant memiliki nilai gizi nutrisi (nutrition fact) yang belum lengkap sehingga alangkah baik jika dalam mengkonsumsi mi instant dipadukan dengan bahan-bahan lain yang dapat memenuhi kebutuhan gizi tubuh kita sehari-hari.
            Berdasarkan hasil pantauan ternyata nilai gizi dari tiap rasa dalam satu merek yang sama punya kandungan gizi yang berbeda-beda. Contohnya pada produk Indomie di mana kadar gizi pada Indomie rasa soto mie berbeda jauh dengan kandungan gizi pada Indomie rasa baso sapi. Dari sisi energi yang bisa kita dapat dari tiap sebungkus mi instan pun dapat kita ketahui.
            Namun yang perlu diketahui adalah bahwa kebutuhan gizi untuk tiap-tiap orang adalah berbeda-beda dan dalam tiap bungkus mie instant belum tentu memiliki kandungan yang sama persis seperti pada informasi nilai gizi pada kemasan pembungkus. Dari info gizi tersebut seharusnya kita dapat melengkapi kekurangan gizi dari tiap bungkus mi instan dan menghindari kelebihan kadar gizi pada tubuh kita.
            Untuk menambah protein kita dapat menambahkan telur atau kornet pada mie instant yang dimasak. Jika ingin menambah serat kita bisa tambah sayuran seperti daun sawi, daun bawang, bawang goreng, dsb. Semua dapat disesuaikan dengan mudah untuk mendapatkan gizi yang tidak didapat dari satu bungkus mi instant.
            Berikut ini adalah beberapa informasi gizi atau kandungan gizi untuk produk mie instant Indomie :
1. Indomie Rasa Soto Mie
- Energi = 340 kkal
- Energi dari lemak = 110 kkal
- Lemak total = 12 gr / 22%
- Lemak jenuh = 4 gr / 19%
- Kolesterol = 0 mg / 0%
- Karbohidrat = 50 gr / 15%
- Serat makanan = 2 gr / 9%
- Gula = 2 gr / 9%
- Protein = 7 gr / 15%
- Natrium = 600 mg / 25%
- Vitamin A = 60% AKG
- Vitamin B12 = 20% AKG
- Vitamin B1 = 40% AKG
- Vitamin C = 6% AKG
- Vitamin B6 = 26% AKG
- Pantotenat = 10% AKG
- Kalsium = 2% AKG
- Niasin = 25% AKG
- Asam folat = 25% AKG
- Zat besi = 30% AKG
2. Indomie Rasa Baso Sapi
- Energi = 320 kkal
- Energi dari lemak = 120 kkal
- Lemak total = 13 gr / 25%
- Lemak jenuh = 8 gr / 39%
- Kolesterol = 0 mg / 0%
- Karbohidrat = 43 gr / 13%
- Serat makanan = 2 gr / 9%
- Gula = 3 gr / 14%
- Protein = 7 gr / 14%
- Vitamin A = 60% AKG
- Vitamin B12 = 20% AKG
- Vitamin B1 = 40% AKG
- Vitamin C = 0% AKG
- Vitamin B6 = 25% AKG
- Pantotenat = 0.53 mg
- Kalsium = 2% AKG
- Niasin = 15% AKG
- Asam folat = 25% AKG
- Zat besi = 30% AKG
3. Indomie Rasa Kaldu Ayam
- Energi = 320 kkal
- Energi dari lemak = 100 kkal
- Lemak total = 11 gr / 20%
- Lemak jenuh = 2 gr / 9%
- Kolesterol = 5 mg / 4%
- Karbohidrat = 48 gr / 15%
- Serat makanan = 2 gr / 8%
- Gula = 2 gr
- Protein = 7 gr / 14%
- Natrium = 740mg / 31%
- Vitamin A = 60% AKG
- Vitamin B12 = 20% AKG
- Vitamin B1 = 25% AKG
- Vitamin C = 6% AKG
- Vitamin B6 = 25% AKG
- Pantotenat = 10%
- Kalsium = 2% AKG
- Niasin = 20% AKG
- Asam folat = 25% AKG
- Zat besi = 30% AKG
4. Indomie Rasa Ayam Spesial
- Energi = 330 kkal
- Energi dari lemak = 120 kkal
- Lemak total = 14 gr / 25%
- Lemak jenuh = 3 gr / 14%
- Kolesterol = 5 mg / 1%
- Karbohidrat = 46 gr / 14%
- Serat makanan = 2 gr / 8%
- Gula = 2 gr
- Protein = 7 gr / 14%
- Natrium = 720mg / 30%
- Vitamin A = 60% AKG
- Vitamin B12 = 20% AKG
- Vitamin B1 = 40% AKG
- Vitamin C = 6% AKG
- Vitamin B6 = 25% AKG
- Pantotenat = 10%
- Kalsium = 2% AKG
- Niasin = 20% AKG
- Asam folat = 20% AKG
- Zat besi = 15% AKG
G.   Tips Makan Mie Instan yang Sehat
            Beberapa tips aman apabila kita ingin mengkonsumsi mie instan. Ya meskipun tips ini tidak bisa mencegah 100 persen tubuh kita terhindar dari resiko yang ada, setidak-tidaknya hal itu bisa meminimalisir resiko timbulnya penyakit.
Tips Pertama : Buang Air Rebusan Mie Instan yang Pertama
            Dalam mie instan terkandung zat lilin (wax) yang melapisi sehingga produk tersebut bisa tahan disimpan untuk beberapa waktu. Coba diperhatikan pada saat kita merebus mie instan, apa yang akan terjadi pada air rebusan mie instan tersebut? Yang pasti warnanya akan berubah dari yang awalnya tidak berwarna (bening), ketika mie instan dimasukkan untuk direbus maka warna airnya akan berubah menjadi warna kuning. Warna kuning itu timbul dikarenakan lapisan lilin (wax) yang dikandung mie instan tersebut luntur dan larut kedalam air rebusannya. Tidak terbayangkan jika air rebusan tersebut kita minum bersama mie instannya, makanya buanglah air rebusan pertama dan ganti dengan air yang baru (sebaiknya menggunakan air yang telah matang karena tidak perlu menunggu sampai mendidih untuk merebusnya).
Tips Kedua : Masukkan Bumbu ketika Mie Instan sudah Masak
Cara Penyajian:
  • Rebus mie dalam 400 cc (2 gelas) air mendidih selama 3 menit sambil diaduk.
  • Sementara mie direbus, campurkan bumbu dan bubuk cabe kedalam mangkok.
  • Tuangkan mie dan kuahnya ke dalam mangkok, aduk dengan bumbu hingga merata.
  • Mie lezat siap disajikan.
            Lihat pada poin kedua dan ketiga dimana bumbu dan bubuk cabe yang ada tidak dimasukkan ketika mie sedang direbus melainkan ditaruh dulu di mangkok baru kemudian mie yang telah direbus dimasukkan kedalamnya. Sebenarnya cara penyajian seperti itu memiliki arti tersendiri karena menurut infonya ternyata dengan merebus bumbu mie yang mengandung unsur MSG (Monosidium Glutamate), akan timbul senyawa baru berupa toksin (racun) yang dapat berbahaya bagi tubuh manusia.
Tips Ketiga : Jangan Terlalu Rutin Mengkonsumsi Mie Instan
            Karena mengandung unsur-unsur kimia seperti lilin (wax) dan MSG yang tidak dapat diproses tubuh secara alami, maka dibutuhkan waktu sekitar 3 x 24 jam agar semua unsur kimia tersebut larut dan bisa terbuang dengan sempurna. Oleh karena itu, jangan terlalu sering mengkonsumsi mie instan karena secara sedikit demi sedikit unsur-unsur kimia yang belum habis terproses akan terus menumpuk ditubuh kita. Tumpukan ini biasanya akan menjadi sel penyakit di periode yang akan datang. Maka jangan heran kalau ada seseorang yang terkena kanker padahal tidak memiliki asal usul penyakit kanker dalam keturunan keluarganya. Bisa jadi sel kanker tersebut muncul dari tumpukan zat-zat kimia sisa tersebut.
            Agar asupan gizi yang kita peroleh dari sebungkus mie instan lebih baik dalam penyajiannya, kita disarankan menambahkan bahan-bahan lain untuk meningkatkan mutu gizi makanan tersebut. Bahan-bahan yang bisa ditambahkan adalah telur untuk meningkatkan kadar protein dan sayuran, seperti wortel, tomat, kol, sawi, atau tauge agar kadar vitamin dan mineralnyameningkat.
            Itu sebabnya, mi instan tidak disarankan sebagai pengganjal perut satu-satunya setiap hari. Selain karena punya kandungan energi sedikit, mutu gizinya juga kurang. Konsumsilah makanan segar setiap hari untuk mendapatkan nilai gizi yang dibutuhkan tubuh.

MIE INSTAN INDOFOOD AMAN UNTUK DIKONSUMSI
            Sehubungan dengan sering beredarnya informasi yang tidak tepat melalui milis mengenai keamanan pangan produk mi instan, maka PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. selaku produsen mi instan merk Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, dan lain-lain, mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk memberikan informasi yang benar serta dapat dipertanggungjawabkan.
Beberapa hal yang perlu kami sampaikan adalah sebagai berikut :
  1.    Mi instan Indofood tidak mengandung bahan pengawet.
Sebagai salah satu makanan kemasan yang popular dan digemari oleh berbagai kalangan, mi instan banyak dipertanyakan apakah menggunakan bahan pengawet dalam proses pembuatannya. Memang untuk mewujudkan berbagai macam makanan dan minuman kemasan, ada satu hal yang memiliki peranan penting yaitu bahan tambahan makanan (BTM). BTM yang antara lain termasuk aroma, pewarna, zat pengawet dan senyawa kimia dapat membuat makanan tampak lebih berkualitas, menarik serta memiliki rasa dan tekstur yang lebih sempurna.
Proses pembuatan blok mi Instan produksi Indofood tidak menggunakan bahan pengawet apa pun, karena dibuat dengan cara digoreng dalam minyak bersuhu tinggi (deep frying) yang mengakibatkan kadar air maksimal dalam mi relatif sangat rendah sehingga tidak memungkinkan mikroba pembusuk untuk berkembang biak. Demi keamanan, sebaiknya kita selalu memperhatikan tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan mi instan produksi Indofood setiap akan membeli atau mengkonsumsinya.
   2.    Mi instan Indofood tidak mengandung lilin.
Dalam pembuatan mi instan dilakukan proses pengukusan yang menyebabkan pati menjadi tergelatinisasi. Mengkilatnya mi instan Indofood bila sudah dimasak menunjukkan bahwa mi tersebut telah tergelatinisasi dengan baik;
Jika proses gelatinisasinya baik maka berarti patinya pun matang dengan baik. Untaian mi yang mengkilat dan tidak lengket satu sama lain juga sebagai dampak dari proses penggorengan. Dengan demikian tidak benar bahwa proses pembuatan mi instan Indofood menggunakan lilin. 
   3.    Mi instan Indofood bergizi
Pada prinsipnya tidak ada satu jenis makanan pun di dunia yang secara tunggal mampu memenuhi seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu keragaman dan variasi dalam mengkonsumsi makanan mutlak diperlukan untuk mendapatkan menu dengan gizi seimbang. Mi instan Indofood khususnya Indomie memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap seperti energi, protein, vit A, C, B1, B6, B12, Niasin, Asam Folat, pantotenat, mineral besi dan natrium. Dalam mi instan Indomie, protein yang dominan adalah protein gandum yang kaya akan asam amino glutamat dan glutamin namun hanya sedikit mengandung lysin. Untuk memperkaya mutu protein sebaiknya makan Indomie dicampur dengan protein hewani seperti telur, daging, keju, ikan, ayam dan lainnya agar tubuh mendapatkan asam amino yang lengkap.
Untuk menambah serat dalam menu makan, kita bisa menambahkan sayuran seperti sawi hijau /caisim, kangkung, wortel, kapri dan sayuran lainnya. Kalau hal tersebut dilakukan maka kandungan zat gizi Indomie akan makin lengkap.
   4.    Mie instan Indofood tidak mengakibatkan kanker
Sejauh ini, belum pernah dilaporkan suatu hasil penelitian dari lembaga penelitian yang kompeten bahwa produk mi instan dapat mengakibatkan terjadinya penyakit apalagi menyebabkan terjadinya penyakit kanker.
Mekanisme terjadinya kanker, bukan merupakan suatu hal yang sederhana tetapi sangat kompleks. Diantaranya disebabkan adanya senyawa karsinogen dalam suatu produk pangan. Yang perlu diketahui adalah belum pernah ditemukan atau dilaporkan adanya senyawa karsinogen di dalam produk mi instan.


DAFTAR PUSTAKA
Winarno. 2002. Analisis Bahan Pengawet Natrium Benzoate pada Bumbu (Bab 2, Fastfood dan Junkfood). Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara (USU).
Koran Kompas, Rabu 10 November 2010.
http://www.oneearthmedia.net/ind/?p=1234
http://eniharyanti.com/tag/natrium-tripolifosfat/
http://adamajah.blogsome.com/2009/05/28/mie-instan-dan-bahayanya/
http://organisasi.org/nilai-kandungan-gizi-pada-mi-instan-indomie-supermi-sarimi-kare-pop-mie-mie-sedap-dll
http://ared-devil.blogspot.com/2009/08/bahaya-terlalu-sering-makan-mie-instan.html
http://zigma.wordpress.com/2006/12/19/di-balik-gurihnya-mie-instan/
http://informasisehat.wordpress.com/categori/mie-instan/


Blog, Updated at: 04:46

0 comments:

Post a Comment

INGAT!! Komentar anda akan dilihat banyak orang, maka dari itu berikanlah komentar terbaik anda