[ Dosen Pengampu: Drs. Radiansyah, M.Pd ]
[ Oleh
Kelompok 9 : Azwar
Ukhtari (A1E310211 ), Dessy Irlita Yuniarti (A1E310226 ), Dwi Alfiah (A1E310251 ), Irwan Ramadhani (A1E310255 ), Masniah
Tria Wardani (A1E310015 ) ]
Mari belajar bersama cara membuat
Pupuk Urea..
Yups…
Berhubung bidang tempat saya mencari nafkah ada hubungannya dengan pupuk buatan
(Urea) maka tidak ada salahnya saya berbagi kayak apa sih Pupuk Urea yang biasa
petani pakai itu dibuat.
Okey…
kita mulai saja… sebelum kita belajar cara membuat Urea, kita belajar
bahan-bahannya dulu.. seperti kalo kita mau masak gitu … siapin bahan-bahannya
dulu, di kupas, di bersihin, ditimbang terus di masak… begitupun juga membuat
Urea, cari bahan-bahannya dulu, di bersihin, ditakar terus direaksikan..
jadilah Ureanya para petani…
Mungkin
kita hanya mengenal Pupuk Urea itu hanya digunakan petani untuk memupuk
pertanian dan perkebunan, padahal ada beberapa produk turunan yang juga
berbahan baku dari Urea, seperti melamin yang yang biasa kita pakai atau juga
formalin (pengawet) dan masih banyak yang lainnya…
Kembali
ke bahan-bahan pembuatan Urea…. Dulu saya pernah ditanya oleh para tetangga
saya yang di Jawa yang kebetulan mayoritas mata pencarian meraka adalah petani
sawah(yang nanya itu mbah-mbah yang sudah berusia lebih 65 th ), dia nanya
“Pupuk Urea itu dibuatnya dari apa??? Apakah dibuatnya dari daun yang
dikumpulkan? Karena di kalimantan hutannya kan masih lebat!!” saya jadi agak
bingung menjawab pertanyaan ini, akhirnya saya jawab dengan jawaban singkat
“iya”…. saya bingun mau menjelaskan seperti apa, takutnya mbahku tambah
bingung….
Bahan
baku pembuatan Urea adalah Amoniak (NH3) dan Karbon Dioksida (CO2),
Amoniaknya dalam bentuk Liquid dan karbon Dioksida dalam fasa gas. Dari mana
kedua bahan itu diperoleh??? Amoniak (NH3) diperoleh dari reaksi H2
dan N2… N2 diperoleh dari udara bebas sedangkan H2
diperoleh dari proses reform Gas Alam (CH4) dan gas Karbon Dioksida
berasal dari produk samping proses pembuatan Amoniak tadi… (agak mbulet gitu )…
Dan karena Gas Alam merupakan komponen vital dalam industri pupuk maka biasanya
Industri Fertilizer itu pasti berada di lokasi yang dekat dengan Lapangan gas,
seperti di Aceh, Palembang, Gresik, Cikampek dan Bontang itu sendiri…
Amoniak
( NH3 )
Ammonia
Gas – Anhydrous Ammonia – Liquid Ammonia – Nitro-Sil
Sifat-sifat
Fisik.
Gas Amoniak lebih ringan dibanding dengan Udara, Gas tidak berwarna, iritan, dapat meledak dan terbakar pada kondisi tertentu, mudah larut dalam air dengan reaksi eksotermis. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian, karena Amoniak digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup. Amoniak dikenal dengan baunya yang spesifik yang mempunyai sifat-sifat fisis sebagai berikut :
Gas Amoniak lebih ringan dibanding dengan Udara, Gas tidak berwarna, iritan, dapat meledak dan terbakar pada kondisi tertentu, mudah larut dalam air dengan reaksi eksotermis. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian, karena Amoniak digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup. Amoniak dikenal dengan baunya yang spesifik yang mempunyai sifat-sifat fisis sebagai berikut :
- Titik
leleh : -77.7 oC
- Titik
didih : -33.4 oC
- Tekanan
Uap : 400 mmHg (-45,4 oC)
- Kelarutan
dalam air : 31 g/100g (25 oC)
- Berat
jenis : 0.682 (-33,4 oC)
- Berat
jenis uap : 0.6 (udara=1)
- Suhu
kritis : 133 oC
- Berat
Molekul : 17.03
Sifat-sifat
bahaya.
Kesehatan
:
Efek
Jangka Pendek (Akut)
Iritasi terhadap saluran pernapasan, hidung, tenggorokan dan mata terjadi pada 400- 700 ppm. Sedang pada 5000 ppm menimbulkan kematian. Kontak dengan mata dapat menimbulkan iritasi hingga kebutaan total. Kontak dengan kulit dapat menyebabkan luka bakar (frostbite).
Iritasi terhadap saluran pernapasan, hidung, tenggorokan dan mata terjadi pada 400- 700 ppm. Sedang pada 5000 ppm menimbulkan kematian. Kontak dengan mata dapat menimbulkan iritasi hingga kebutaan total. Kontak dengan kulit dapat menyebabkan luka bakar (frostbite).
Efek
Jangka Panjang (Kronis)
Menghirup uap asam pada jangka panjang mengakibatkan iritasi pada hidung, tenggorokan dan paru-paru. Termasuk bahan teratogenik. Nilai Ambang Batas : 25 ppm (18 mg/m3) (ACGIH 1987-88) STEL 35 ppm (27 mg/m3).
Toksisitas : LD50 = 3 mg/kg (oral, tikus). LC 50 = 200 ppm (tikus menghirup 4 jam)
Menghirup uap asam pada jangka panjang mengakibatkan iritasi pada hidung, tenggorokan dan paru-paru. Termasuk bahan teratogenik. Nilai Ambang Batas : 25 ppm (18 mg/m3) (ACGIH 1987-88) STEL 35 ppm (27 mg/m3).
Toksisitas : LD50 = 3 mg/kg (oral, tikus). LC 50 = 200 ppm (tikus menghirup 4 jam)
Kebakaran
:
Dapat
terbakar pada daerah mudah terbakar : 16-25 % (LFL-UFL). Suhu kamar : 651 oC.
Reaktivitas
:
Stabil
pada suhu kamar, tetapi dapat meledak oleh panas akibat kebakaran. Larut
dalam air membentuk ammonium hidroksida.
Keselamatan
dan Pengamanan.
Penanganan
& Penyimpanan.
Hindari
gas berada dalam ruang kerja, hindari dari loncatan api dan sumber panas.
Simpan pada tempat dingin, kering dan berventilasi dan jauh dari
populasi. Hindarkan dari asam, oksidator, halida, etoksi, logam alkali
dan kalium klorat.
Tumpahan
& Bocoran.
Bila
terjadi tumpahan atau bocoran, harus ditangani oleh orang yang terlatih dengan
memakai alat pelindung diri. Jauhkan dari sumber api. Kabut amoniak dapat
disemprot oleh air.
Alat
Pelindung diri.
Paru-paru
: Masker dengan Filter Amoniak atau respirator udara
Mata : Safety goggles dan pelindung muka
Kulit : Gloves (neoprene, karet, PVC karet butil)
Mata : Safety goggles dan pelindung muka
Kulit : Gloves (neoprene, karet, PVC karet butil)
Pertolongan
Pertama.
Terhirup
:
Bawa
ke tempat aman dan udara yang segar, beri pernapasan buatan jika perlu, segera
bawa ke dokter.
Terkena
mata :
Cuci
dengan air bersih dan mengalir selama 20 menit dan segera bawa ke dokter.
Terkena
kulit :
Cuci
dengan air bersih dan mengalir selama 20 menit, lepaskan pakaian yang
tekontaminasi.
Pemadam
Api.
Hentikan
kebocoran gas dengan aman, gunakan semprotan air sebagai pendingin. Media
pemadaman CO2, halon, bubuk bahan kimia kering.
Kegunaan.
- Industri
pupuk (Urea)
- Bahan
kimia (Asam Nitrat, Amonium Nitrat, Soda Ash, Amonium Chlorida, dll)
- Media
pendingin (pabrik es, cold storage, refrigerator)
- Industri
makanan (MSG, Lysine)
Informasi
Lingkungan.
Amoniak dalam air amat beracun bagi ikan, udang dan binatang air lainnya. Dapat menimbulkan kesuburan tanaman air (eutropia). NH3 dalam air dapat dibuang dengan proses tripping (pH optimum ± 12) atau dengan proses mikrobiologi. Limbah amoniak dapat dinetralkan dengan asam sulfat (pupuk ZA). Baku mutu ambien untuk pencemaran amoniak adalah 2 ppm. Asap tebal akibat kecelakaan dalam transportasi pengangkutan amoniak dapat disemprot dengan air.
Amoniak dalam air amat beracun bagi ikan, udang dan binatang air lainnya. Dapat menimbulkan kesuburan tanaman air (eutropia). NH3 dalam air dapat dibuang dengan proses tripping (pH optimum ± 12) atau dengan proses mikrobiologi. Limbah amoniak dapat dinetralkan dengan asam sulfat (pupuk ZA). Baku mutu ambien untuk pencemaran amoniak adalah 2 ppm. Asap tebal akibat kecelakaan dalam transportasi pengangkutan amoniak dapat disemprot dengan air.
Karbon
Dioksida (CO2)
Karbon Dioksida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat meledak dan tidak dapat terbakar (makanya gas CO2 dipakai untuk bahan APAR yang khusus untuk area listrik). Karbon dioksida ketika dihirup pada konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, ia akan terasa asam di mulut dan mengengat di hidung dan tenggorokan. Efek ini disebabkan oleh pelarutan gas di membran mukosa dan saliva, membentuk larutan asam karbonat yang lemah. Gas Karbon Dioksida lebih berat daripada Udara dan mempunyai sifat fisis sebagai berikut :
Karbon Dioksida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat meledak dan tidak dapat terbakar (makanya gas CO2 dipakai untuk bahan APAR yang khusus untuk area listrik). Karbon dioksida ketika dihirup pada konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, ia akan terasa asam di mulut dan mengengat di hidung dan tenggorokan. Efek ini disebabkan oleh pelarutan gas di membran mukosa dan saliva, membentuk larutan asam karbonat yang lemah. Gas Karbon Dioksida lebih berat daripada Udara dan mempunyai sifat fisis sebagai berikut :
- Density
(cair, 20 kg/cm2, 25 o C ) : 1800 kg/m3
- Tripple
Point : -57 o C dan 5,1 atm
- Critical
Point : 31 o C dan 72,8 atm
- Berat
Molekul : 44,01
Kegunaan
- Industri
pupuk (Urea)
Industri Minuman
Urea
( NH2CONH2)
Sedangkan
Bentuk dan sifat-sifat Urea adalah : Urea berupa kristal putih, tidak dapat
terbakar, bukan penghantar panas, Hygroskopis dan mudah larut dalam air serta
mempunyai sifat fisis sebagai berikut :
- Density
(padat pada 20 o C ) : 1335 kg/m3
- Titik
leleh ( melting Point ) : 132 o C
- Panas
Spesifik (Melt ) : 126j/mol/o C
- Panas
peleburan ( Melt Point ) : 13,6 kj/mol
- Berat
Molekul : 60,056
Manfaat
unsur hara Nitrogen yang dikandung pupuk Urea
- Membuat
bagian tanaman lebih hijau dan segar
- Mempercepat
pertumbuhan
- Menambah
kandungan protein hasil panen
Gejala
kekurangan unsur hara Nitrogen pada tanaman
- Seluruh
tanaman berwarna pucat kekuningan
- Pertumbuhan
tanaman lambat dan kerdil
- Daun
tua berwarna kekuningan . Pada tanaman padi dimulai dari ujung daun
menjalar ke tulang daun
- Pertumbuhan
buah tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya
- Jika
dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari
bagian bawah tanaman terus ke bagian atas tanaman.
Kegunaan
pupuk Urea
Unsur
hara Nitrogen yang dikandung dalam pupuk Urea sangat besar kegunaannya bagi
tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:
- Membuat
daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun
(chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat panting dalam proses fotosintesa
- Mempercepat
pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain)
- Menambah
kandungan protein tanaman
- Dapat
dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura,
tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan
Gejala
kekurangan unsur hara Nitrogen
- Daun
tanaman berwarna pucat kekuning-kunigan
- Daun
tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini dimulai
dari ujung daun menjalar ke tulang daun
- Dalam
keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari daun bagian
bawah terus ke bagian atas
- Pertumbuhan
tanaman lambat dan kerdil
- Perkembangan
buah tidak sempurna atau tidak baik, sering kali masak sebelum waktunya
DAFTAR PUSTAKA
http://plact.wordpress.com/jenis-jenis-pupuk-dan-permasalahnnya/(online) di akses pada tanggal 16 Oktober 2011
Djajadi et
al. Maret 2002. Pengaruh pupuk organik ZA dan SP 36 terhadap hasil dan mutu
tembakau temanggung pada tanah andisol.
Purba,
Michael dan Hidayat,Soetopo.1994.Ilmu Kimia SMU Jilid 1B.Jakarta:Erlangga
Simalango,Erianto.03Juni2009.http://eriantosimalango.wordpress.com/2009/06/03/dampak-pupuk-kimia/ (online) di akses pada tanggal 16 Oktober 2011
0 comments:
Post a Comment
INGAT!! Komentar anda akan dilihat banyak orang, maka dari itu berikanlah komentar terbaik anda