Tabir di Balik Pesonanya Obat Pelangsing

Posted by


[ Dosen Pengampu: Drs. Radiansyah, M.Pd]
[ Oleh Kelompok 9 : Hidayatun Ni’mah (A1E310018), Haris Fadillah (A1E310207), Desy Arsiani (A1E310231), Riza Pahlipi (A1E310253), Eka Sari Pratiwi (A1E310263) ]




TABIR DI BALIK PESONANYA OBAT PELANGSING


      A.   Pendahuluan

            Obat sangat diperlukan pada saat kita sedang sakit namun kebanyakan minum obat juga tidak baik untuk tubuh kita. Semua pasti ada aturan dalam minum obat. Obat sendiri menurut pengertiannya bukan hanya untuk manusia saja namun juga untuk hewan.
            Arti Obat menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelaianan badan dan rohani pada manusia atau hewan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia.
            Manakala berat badan mencapai "siaga satu" terhadap kegemukan , maka obat Pelangsing Badan kerap menjadi alternatif yang dianggap ampuh. Mengkonsumsi obat Pelangsing Badan secara sembarangan justru dapat menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan. Obat Pelangsing adalah obat yang diformulasikan untuk mengurangi kadar lemak dalam tubuh dan membantu menurunkan berat badan secara cepat.
Dalam dunia kedokteran ada beberapa macam obat pelangsing yang memiliki sifat dan cara kerja bermacam-macam. Penggunaan obat pelangsing tentu saja tidak dilarang tetapi harus mengikuti pengarahan dan petunjuk dokter . Tetapi sebelum memutuskan menggunakan obat pelangsing perlu diketahui bahwa obat pelangsing tidak akan pernak bisa menurunkan berat badan apabila tidak diikuti dengan pola makan yang benar dan olahraga rutin .

     B.   Kandungan dan Efek Samping Obat Pelangsing

            Diantara tengah maraknya penggunaan metode invasif (pembedahan dan penyuntikan) untuk memperoleh tubuh yang ideal, animo masyarakat yang menggunakan produk pelangsing oral belum juga berkurang. Wajar jika metode ‘meminum obat pelangsing’ ini masih diminati, sebab metode ini terbilang murah dan jika dilihat dari sudut pandang masyarakat awam, metode ini dinilai lebih aman. Padahal tidak demikian adanya, metode invasif maupun noninvasif sama-sama memiliki resiko. Di pasaran dewasa ini, ada beberapa jenis obat yang perlu memakai resep dokter dalam pemakaiannya dan bukan direkomendasikan untuk pelangsing. Obat-obat itu diantaranya adalah :
            1.    Golongan Orlistat
Cara kerja obat ini dengan menahan penyerapan lemak dalam usus besar dengan menghambat pemecahan molekul lemak dalm usus besar. Direkomendasikan pemakaiannya selama 2 tahun. Kebanyakan orang mengeluhkan perasaan tidak nyaman pada perut (keram perut), inkontinensia (buang air kecil tidak terkontrol/ngompol), tubuh bisa kehilangan vitamin A,D,E,K yang larut dalam air jika penggunaan terus-menerus. Obat ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil, ibu menyusui, anak di bawah 18 tahun.
            2.    Golongan Mazindol
Cara kerja obat ini sebagai penahan nafsu makan. Obat ini bekerja pad areseptor nor adrenalin, serotonin, dan dopamine dalam otak agar bisa mengontrol nafsu makan atau mengurangio dan mengintrolnya. Efek yang sering dijumpai adalah jantung berdegup lebih cepat, kepala terasa melayang, mulut kering, rasa tidak nyaman di perut, kekacauan waktu tidur, kulit sering gatal-gatal, tekanan darah meningkat.
Golongan lainnya adalah Diethyl propion HCL, Sibutramin, Phentermin, dan D-norpseudoephedrine.
            3.    Golongan Furosemide
Obat golongan ini bekerja sebagai diuretika (memperbanyak keluaranairseni/urine).Berkurangnya air dalam tubuh memang dapat menyusutkan berat badan.Berkurangnya berat badan itu bukan karena menjadi kurus, melainkan karena cairan tubuhnya bekurang sehingga sel-selnya mengecil.
            Beberapa obat pelangsing terbukti mengandung senyawa kimia berbahaya, seperti aristolochic acid. Senyawa ini berbahaya untuk ginjal. Di pasaran, jenis-jenis obat pelangsing yang biasa dijual berasal dari senyawa golongan amfetamin yang menurunkan nafsu makan, preparat hormon tiroid yang membakar energi secara berlebihan, atau juga diuretik, yang menurunkan berat badan dengan mengurangi volume cairan dalam tubuh. Semua obat pelangsing dapat memiliki efek negatif terhadap fungsi organ tubuh dan metabolisme jika tidak digunakan sesuai dosis.
            Dalam pengobatan masalah kegemukan (obesitas), harus diperhatikan komposisi obat yang dikonsumsi. Mengingat adanya kemungkinan pencampuran obat pelangsing dengan bahan berbahaya. Kebanyakan produk yang mengklaim mampu melangsingkan tubuh bekerja sebagai obat menahan nafsu lapar. Produk tersebut ada yang digolongkan sebagai obat dan jamu.
            Untuk produk jamu, hingga saat ini, di Indonesia belum ada penelitian yang menyatakan bahwa racikan tumbuh-tumbuhan tertentu diyakini mampu mengurangi rasa mudah lapar. Dengan demikian, apabila terdapat golongan jamu yang mengindikasikan hal tersebut, patut dicurigai kemungkinan adanya pencampuran dengan bahan kimia obat seperti fenfluramin dan amfetamin.
            Proses kerja fenfluramin adalah mendepersi susunan saraf pusat (SSP) dalam menekan nafsu makan. Obat ini bermanfaat untuk penderita obesitas yang memiliki kecenderungan makan berlebihan pada malam hari.Namun, sejak tahun 2000, fenfluramin telah dilarang penggunaannya. Sebab, penggunaan fenfluramin dapat menimbulkan kelainan jantung dan kenaikan tekanan darah.
Kemungkinan lainnya adalah pencampuran obat pelangsing dengan amfetamin. Bahan obat ini merupakan psikotropika golongan II yang bersifat stimulan (perangsang). Mekanisme kerja obat ini adalah bekerja pada saraf dengan merintangi pengambilan dan pembebasan bahan kimia alami yang melanjutkan impuls saraf. Amphetamine sendiri sebenarnya termasuk dalam golongan narkotika, tapi narkotika yang tidak dilarang penggunaannya sebagai obat. Kesalahan kesalahan yang sering terjadi berkaitan dengan obat pelangsing.Kadang kadang didapati pemakaian obat obatan yang mempunyai efek samping mengurangi berat badan padahal obat tersebut bukanlan obat pelangsing. berikut ini yang umum terjadi:
  
 Ø  Obat diuretik yaitu obat yang merangsang orang untuk sering buang air kecil.Dengan obat diuretik berat badan Anda memang turun sesuai keinginan, tapi penurunan ini sebenernya membahayakan karena penurunan berat badan ini karena akibat berkurangnya cairan tubuh, lama lama akan membahayakan ginjal dan jantung. Jadi jangan gunakan obat diuretik sebagai obat pelangsing.
 Ø  Obat pencahar (laksatif) juga sering digunakan sebagai pelangsing. Padahal, jika digunakan tidak pada tempatnya akan berbahaya karena akan berefek mulai dari kekurangan cairan hingga infeksi saluran pencernaan. Jangan gunakan obat pencahar sebagai obat pelangsing.
 Ø  Obat antispasmodik, membikin perut kembung terasa kenyang dan malas untuk makan. jangan gunakan jenis obat ini sebagai obat pelangsing
 Ø  Obat digitalis. Awalnya adalah obat jantung, tetapi memang bisa melangsingkan tubuh sehingga sering disalahgunakan. Lama kelamaan pemakai bisa menderita anoreksia. Jangan gunakan obat digitalis sebagai obat pelangsing.

Amphetamine tergolong dalam stimulantia yang mempunyai efek dapat menekan nafsu makan sehingga dapat dipakai untuk tujuan mengurangi berat badan dengan jalan menghilangkan nafsu makan, sehingga lama-lama berat badan akan turun. Di samping itu amphetamine juga dipakai untuk:
1.    pengobatan bagi penderita depresi (sebagai obat anti depresan) dengan jalan merangsang saraf pusat,
2.    sebagai obat penderita epilepsy jenis petitmal, parkinsonisme,
3.    untuk mencegah kelelahan,
4.    untuk menyembuhkan narkolepsi, yakni kecenderungan tidak dapat mengendalikan tidur  bukan pada waktunya,
5.    untuk pengobatan intoxicaso obat-obat penekan susunan saraf
Efek amphetamine sebagai anti obesitas ini sebenarnya hanya merupakan efek samping, dan bukan merupakan tujuan dari penggunaan obat tersebut. Apabila kita amati lebih lanjut dari pemakaian obat ini, maka tidak seperti apa yang kita kehendaki, sebab jenis obat ini mempunyai sifat addiksi, yang artinya untuk memperoleh efek yang sama kita harus menaikkan dosis obat sesuai dengan efek yang kita kehendaki.

      C.   Efek Amphetamine

 Ø  ­Dengan dosis rendah: penderita merasa badannya lebih segar, baik fisik maupun mental, semangat naik, kepercayaan pada diri sendiri bertambah dan perasaan hati jadi gembira.
 Ø  Dengan dosis tinggi: efek stimulasi timbul dengan cepat dan hebat mencapai suatu keadaan kicks, high dan flash suatu keadaan exite, kekuatan dan energi. Penderita merasa dirinya paling hebat, paling tinggi, merasa kuat dan sanggup melakukan apa saja.
Pada waktu efek obat mulai menurun penderita sangat gelisah, irritable, timbul berbagai ilusi dan halusinasi serta bermacam-macam waham, dia merasa diancam, dikejar-kejar dan pada saat ini dia mungkin :
a.  Menyakiti diri sendiri, merusak lingkungan, dapat bunuh diri, atau bahkan membunuh orang lain ataupun criminal activity yang lain.
b.  Dia akan berusaha kembali mendapatkan obat setiap kali merasakan penurunan efek obat sehingga terjadilah “run” yang dapat berlangsung berhari-hari.
c.   Atau dia bahkan akan menggunakan morphine untuk menghilangkan berbagai macam waham yang tidak mengenakkan itu sehingga dia terjerat di dalam perangkap “double drug dependence”, sehingga sekaligus dia akan menjadi amphetaminis dan morphonis.
            Oleh sarjana lain (dalam majalah psikologi populer “Anda”, 1984) dikatakan bahwa dengan dosis tinggi amphetamine dapat merusak sel-sel otak, dan dapat merusak hubungan antara centrum-centrum sehingga terjadilah desintegrasi dalam kepribadian penderita yang akan berakibat sebagai psikosis obat.
            Selain Amphetamine, obat pelangsing juga mengandung sibutramine. Sibutramin bekerja untuk menekan nafsu makan dengan cara menghambat ambilan ulang neurotransmiter norepinefrin dan serotonin. Sibutramine mengubah kimiawi otak sehingga anda akan merasa lebih cepat kenyang.
            Efek samping yang ditimbulkan bahan ini selain menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi juga akan meningkatkan detak/frekuensi jantung. Umumnya pasien juga akan mengeluh mengenai kering di mulut, sakit kepala, muntah-muntah, mati rasa, insomnia dan susah buang air besar (sembelit). Selain itu bahan ini juga dapat mempengaruhi proses kejiwaan pengguna, seperti rasa ingin bunuh diri (efek negatif terburuk)
            Walaupun secara umum sibutramin dapat lebih menurunkan berat badan dibanding diet dan olahraga, namun itu bukanlah segalanya. Penelitian menunjukkan bahwa setelah satu tahun, pengguna sibutramin mengalami penurunan berat badan hanya sekitar 5 kg dibanding mereka yang menjalani diet rendah kalori.
            Selain itu, masih ada satu lagi produk yang beredar dan masih bebas juga dibeli yaitu golongan yang terkenal dengan sebutan teh pelangsing. Pada umumnya yang dinamakan teh pelangsing itu berisi campuran daun teh (Thea folium) dengan beberapa tumbuhan bahan/sediaan tradisional dan beberapa diantaranya ditambah juga akar wangi untuk memperkuat aromanya.
Thea folium atau daun teh dalam teh pelangsing mengandung kafein sekira 1-2,5% yang bisa mendorong aktivitas dan teofilin yang berfungsi sebagai bahan pelancar air seninya. Tambahan sediaan lainnya di antaranya Kayu Rapat atau Parameni barbata yang menurut buku Tumbuhan Berguna Indonesia, bermanfaat untuk mengerutkan rahim yang membesar dan mencegah rahim melorot. Jadi sebenarnya tidak ada kaitannya dengan hal melangsingkan tubuh.
            Menurut dr. Sonia Wibisono mengenai teh  pelangsing “Slimming Tea“, ditinjau dari cara kerjanya, teh pelangsing ada yang bekerja dengan cara mengeluarkan cairan dari tubuh, sehingga berat badan yang berkurang adalah cairan yang hilang. Keadaan ini tidaklah menguntungkan. Cairan penting untuk transpor, pencernaan, dan penyerapan nutrisi di dalam saluran cerna, untuk pembuangan zat sampah, pengaturan suhu tubuh, ada juga yang mengandung zat bersifat laksatif membuat buang air besar lebih sering, sehingga bisa menyebabkan kekurangan elektrolit dan mineral lain dalam tubuh. Bagi remaja dalam fase perkembangan, sebaiknya jangan sampai kekurangan vitamin, elektrolit dan mineral yang diperlukan bagi sel-sel tubuh terutama untuk perkembangan otak.
            Sleaming Tea setelah diselidiki mengandung laxative atau obat pencahar.Di Amerika Serikat, badan pengawasan obat dan makanan Food and Drug Administration (FDA) melakukan penelitian dan menemukan bahwa laxative ini hanya menyebabkan diare yang terus menerus dan tidak ada hasil yang menunjukkan adanya pengurangan asupan kalori ke dalam tub uh oleh obat ini. Dalam laporan FDA itu, ditemukan bahwa ada 3 efek samping yang bisa terjadi pada mereka yang mengkonsumsi slimming tea itu, antara lain:
a. Jangka pendek : perut keram, mual-mual, muntah-muntah, diare yang berlangsung berhari-hari.
b. Kronis: Dalam laporan FDA disebutkan orang-orang yang mengkomsumsi lebih lama akan mengalami usus rusak dan bahkan mungkin diperlukan operasi pembuangan usus yang rusak itu.
c. Parah/akut: Pingsan berkelanjutan, kekurangan air, kurangnya kandungan potasium dalam darah, kelumpuhan, detak jantung tidak teratur, dan mungkin membawa kepada kematian.

            Obat-obat penurun berat badan baik dalam bentuk minuman jus maupun pil, juga diperkirakan mengandung laxative.Bahan laxative itu mengandung Senna, Aloe, akar Rhubarb (Rhubarb sendiri adalah tanaman yang berair dimana daunnya bisa untuk salad, dan akarnya bisa dimakan seperti lobak), castor oil. Sejak jaman dahulu kala bahan-bahan ini digunakan sebagai obat untuk melancarkan pencernaan atau menyembuhkan sulit buang air besar.Kita perlu juga berhati-hati mengkonsumsi teh hijau, karena didalam teh hijau terdapat kafein, dan stimulan sepertilaxative itu sendiri. Ibu-ibu yang sedang hamil harus berhati-hati dalam mengkonsumsi teh hijau karena kandungan kafeinnya sangat besar. Sementara ibu-ibu yang sedang menyusui, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dahulu sebelum mengkonsumsi teh hijau karena dapat menimbulkan restlessness (sukar diam), sukar tidur, anemia dan efek negatif lainnya pada anak-anak yang sedang disusuinya. Kita juga harus berhati-hati dalam mengkonsumsi teh hijau bila kita mempunyai penyakit jantung, darah tinggi, ginjal, overactive thyroid, nervous disorder, blood clotting disorder.Disamping itu kita perlu juga hati-hati terhadap obat-obatan dan minuman green tea, orange tea, green tea extract, atau herbal medicine yang mengandung Ephedrine atau Ephedra yang dikenal sebagai dari tanaman Ma huang.  

D.   Tips Hidup Sehat Tanpa Obat Pelangsing
1)  Mengatur pola makan yang teratur,sesuai kebiasaan sehari-hari, tidak  berlebih-lebihan ataupun kekurangan.
2)  Perbanyaklah buah-buahan seperti pepaya, jeruk dan apel.
3)  Hindari makanan yang berlemak tinggi seperti bakso, santan, soto, kaldu,daging dan jeroan.
4)  Mengatur pola hidup yang sehat, yang dimaksud mengatur pola hidup sehat      adalahmengatur pola tidur yang normal terutama malam hari sekitar 6 – 8 jam, pola istirahat, pola rekreasi, pola kerja dan pola olahraga yang seimbang. Olahraga ringan dianjurkan 3x dalam seminggu antara 15-30 menit seperti jalan cepat atau jogging ringan pada waktu pagi hari.
5)  Mengatasi stress dengan sehat dan hindari rokok, narkoba dan minuman            beralkoholSetiap orang terutama wanita mudah mengalami stress jika menghadapi masalah terutama masalah keluarga, keuangan dan cinta. Stress tidak bisa kita hindari namun harus kita kelola dengan baik dengan mengubah cara pandang kita menghadapi hidup ini dengan berpikir positi  dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan demikian kita  mampu mengatasi masalah – masalah yang kita hadapi sehingga tidak   menimbulkan stress yang berkepanjangan.

        E.   Contoh Pola Diet yang Bisa Anda Ikuti

Pagi                                 :          Segelas susu (susu bubuk rendah kalori dua sendok                                                      makan ditambah 2 sendok teh gula)
Selingan Pukul 10.00 :            Sebuah apel
Makan Siang                  :          - Nasi (175 g)
                                                     - Lauk : daging/ikan/ayam (1 potong sedang +50g)
                                                     - Tahu/tempe (1 potong sedang)
                                                     - Sayuran (100 g +semangkuk kecil)
Selingan Pukul 15.00  :             Setangkup roti isi telur mata sapi
Makan Malam                :          - Nasi (175 g)
                                                      - Lauk : daging/ikan/ayam (1 potong besar)
                                                      - Sayuran (100 g +semangkuk kecil)
                                                      - Buah 100g (sebuah jeruk)
         
        F.    PENUTUP

Kesimpulan

Obat merupakan suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelaianan badan dan rohani pada manusia atau hewan sedangkan Obat Pelangsing adalah obat yang diformulasikan untuk mengurangi kadar lemak dalam tubuh dan membantu menurunkan berat badan secara cepat.
 Dalam dunia kedokteran, penggunaan obat pelangsing tidak dilarang tetapi harus mengikuti pengarahan dan petunjuk dokter . Tetapi sebelum memutuskan menggunakan obat pelangsing perlu diketahui bahwa obat pelangsing tidak akan pernah bisa menurunkan berat badan apabila tidak diikuti dengan pola makan yang benar dan olahraga rutin.
Ada beberapa bahaya yang ditimbulkan dari  bahan kimia yang terkandung dalam  obat pelangsing yaitu:
1)    berbahaya untuk ginjal
2)    penyakit jantung,
3)    darah tinggi,
4)    menyebabkan diare. dll


DAFTAR PUSTAKA

http://Fenilpropanolamin dalam komposisi obat flu, amankah  « Zullies Ikawati's Weblog.htm
Linder, Maria C. 1992. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Jakarta: Universitas Indonesia
Aneka Yess. No. 15, 19 juli- 1agustus  2010. halm. 121




Blog, Updated at: 01:15

1 comments:

INGAT!! Komentar anda akan dilihat banyak orang, maka dari itu berikanlah komentar terbaik anda