Cara Menentukan Bahan Ajar di Kelas Tinggi

Posted by


[ Dosen Pengajar : Drs. H. RAMADI, M.Pd ]
[ Disusun oleh : Haris Fadillah (A1E310207), Hendri (A1E310230), Supriyadi (A1E310397), Nor Hilallyah A. Tasaji (A1E310225), Hidayatun Ni’mah (A1E310018), Ernie Selviyanie (A1E310241), Dessy Fitri (A1E310268) ]


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. H. Ramadi, M.Pd selaku dosen pengajar kami. Salawat serta, salam selalu tercurah keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan para pengikut beliau hingga Yaumil Qiyamah.
Dikesempatan ini kami membuat dan menyusun makalah yang berjudul “CARA MENENTUKAN BAHAN AJAR DI KELAS TINGGI” untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia SD 2.
Kami merasa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik ALLAH SWT, namun kami telah berusaha dengan maksimal untuk menyelesaikan tugas ini. Untuk itulah kami sangat memohon kritik dan saran dari Dosen, teman-teman maupun pembaca, yang sangat kami perlukan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam membuat makalah ini.
Kami mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Akhir kata dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbil’alamin, tugas ini telah selesai dibuat, semoga bermanfaat. Amin Yaa Rabbal’alamin.


                                                                                    Banjarmasin,  September 20

                                                                                                Tim Penyusun




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………….ii
BAB I             PENDAHULUAN…………………………………………………………………...1
1.1         Latar Belakang……………………………………………………………1
1.2         Rumusan Masalah………………………………………………………...1
1.3         Tujuan ……………………………………………………………………..1
BAB II                        PEMBAHASAN……………………………………………………………………..2
2.1       Pengertian Bahan Ajar………………………………………………..2
2.2       Prinsip-Prinsip Dalam Memilih Bahan Ajar………………………...2
BAB III           PENUTUP…………………………………………………………………………...6
3.1       Kesimpulan……………………………………………………………….6
3.2       Saran………………………………………………………………………6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………7

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar juga dapat disebut segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas tinggi. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan disajikan.
Guru harus memiliki bahan ajar yang relevan dan sesuai dengan standar kompetensi maupun kompotensi dasar yang harus dicapai. Untuk memperoleh hal tersebut guru harus memperhatikan hal-hal yang perlu diperhatikan agar penyampaian materi benar-benar berhasil dicapai dengan baik. Hal ini menjelaskan betapa pentingnya pemilihan bahan ajar secara tepat agar proses belajar mengajar di kelas dapat berlangsung dengan baik.
 1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka diperoleh rumusan masalah :
1.        Apa yang dimaksud dengan bahan ajar?
2.        Prinsip apa saja yang diperlukan dalam memilih bahan ajar di kelas tinggi?
3.        Apa saja yang dapat digunakan dalam menentukan sumber bahan ajar?
1.3 Tujuan
1.        Untuk mengetahui yang dimaksud dengan bahan ajar.
2.        Untuk mengetahui prinsip apa saja yang diperlukan dalam memilih bahan ajar di kelas tinggi.
3.        Untuk mengetahui sumber-sumber bahan ajar yang dapat digunakan.
  
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Dapat juga diartikan Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Bahan ajar juga merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
 Bahan ajar berfungsi sebagai:
a.    Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.
b.    Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya.
c.    Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.

2.2 Prinsip-prinsip dalam memilih bahan ajar
Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi :
a.  Prinsip relevansi
Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
b.. Konsistensi
Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya, kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.
c.   Kecukupan.
Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar kelas tinggi , terlebih dahulu perlu diketahui kriteria pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetnsi dasar. Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru di satu pihak dan harus dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar (Ghafur, 1986).
Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.        Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar
Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasikan aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran untuk membantu pencapaiannya (Ghafur, 1987).
2.        Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran
Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur (Reigeluth, 1987).
3.        Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa . Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk keperluan mengajarkannya. Sebab, jenis materi pembelajaran memerlukan strategi pembelajaran atau metode, media, dan system evaluasi atau penilaian yang berbeda-beda.

2.3. Sumber Bahan Ajar

Sumber bahan ajar merupakan tempat dimana bahan ajar dapat diperoleh. Dalam menyusun rencana pembelajaran berbasis kompetensi, buku-buku atau terbitan tersebut hanya merupakan bahan rujukan. Buku-buku pelajaran atau buku teks yang ada perlu dipelajari untuk dipilih dan digunakan sebagai sumber yang relevan dengan materi yang telah dipilih untuk diajarkan. Untuk membantu siswa  mencapai kompetensi, hendaknya guru menggunakan banyak sumber materi.
Dalam mencari sumber bahan ajar, siswa dapat dilibatkan untuk mencarinya. Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran siswa aktif (CBSA). Berbagai sumber dapat kita gunakan untuk mendapatkan materi pembelajaran dari setiap standart kompetensi dan kompetensi dasar. Sumber-sumber dimaksud dapat disebutkan di bawah ini (Wiryokusumo dan Mustaji, 1989):
1.        Buku Teks
Buku teks yang diterbitkan oleh berbagai penerbit dapat dipilih untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar. Buku teks yang digunakan sebagai sumber bahan ajar untuk suatu jenis matapelajaran tidak harus hanya satu jenis, apa lagi hanya berasal dari satu pengarang atau penerbit. Gunakan sebanyak mungkin buku teks agar dapat diperoleh wawasan yang luas.
2.        Laporan Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian atau oleh para peneliti sangat berguna untuk mendapatkan sumber bahan ajar yang atual atau mutakhir.
3.        Jurnal (Penerbitan Hasil Penelitian Dan Pemikiran Ilmiah).
Penerbitan berkala yang berisikan hasil penelitian atau hasil pemikiran sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar. Jurnal-jurnal tersebut berisikan berbagai hasil penelitian dan pendapat dari para ahli di bidangnya masing-masing yang telah dikaji kebenarannya.
4.        Pakar Bidang Studi
Pakar atau ahli bidang studi penting digunakan sebagai sumber bahan ajar. Pakar tadi dapat dimintai konsultasi mengenai kebenaran materi atau bahan ajar, ruang lingkup, kedalaman, urutan, dsb.
5.        Profesional
Kalangan professional adalah orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu. Kalangan perbankan misalnya tentu ahli di bidang ekonomi dan keuangan. Sehubungan dengan itu bahan ajar yang berkenaan dengan eknomi dan keuangan dapat ditanyakan pada orang-orang yang bekerja di perbankan.
6.        Buku Kurikulum
Buku kurikulm penting untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar. Karena berdasar kurikulum itulah standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi bahan dapat ditemukan. Hanya saja materi yang tercantum dalam kurikulum hanya berisikan pokok-pokok materi. Gurulah yang harus menjabarkan materi pokok menjadi bahan ajar yang terperinci.
7.        Penerbitan Berkala (harian, Mingguan, dan Bulanan)
Penerbitan berkala seperti Koran banyak berisikan informasi yang berkenaan dengan bahan ajar suatu matapelajaran. Penyajian dalam koran-koran atau mingguan menggunakan bahasa popular yang mudah dipahami. Karena itu baik sekali apa bila penerbitan tersebut digunakan sebagai sumber bahan ajar.
8.        Internet
Bahan ajar dapat pula diperoleh melalui jaringan internet. Di internet kita dapat memperoleh segala macam sumber bahan ajar. Bahkan satuan pelajaran harian untuk berbagai matapelajaran dapat kita peroleh melalui internet. Bahan tersebut dapat dicetak atau dikopi.
9.        Media Audio Visual (TV, Video, VCD, Kaset Audio)
Berbagai jenis media audiovisual berisikan pula bahan ajar untuk berbagai jenis mata pelajaran. Kita dapat mempelajari gunung berapi, kehidupan di laut, di hutan belantara melalui siaran televisi.
10.     Lingkungan
Berbagai lingkungan seperti lingkungan alam, lingkungan social, lengkungan seni budaya, teknik, industri, dan lingkungan ekonomi dapat digunakan sebgai sumber bahan ajar. Untuk mempelajari abrasi atau penggerusan pantai, jenis pasir, gelombang pasang misalnya kita dapat menggunakan lingkungan alam berupa pantai sebagai sumber.

a.    Menentukan cakupan bahan ajar
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus diperhatikan apakah jenis materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik. Selain itu, perlu diperhatikan pula prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya. Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan berapa banyak materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran, sedangkan kedalaman materi menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang terkandung di dalamnya harus dipelajari/dikuasai oleh siswa. Prinsip berikutnya adalah prinsip kecukupan (adequacy). Kecukupan (adequacy) atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan dalam pengertian. Cukup tidaknya aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah materi yang harus dipelajari oleh murid terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai sehingga sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
b.    Menentukan urutan bahan ajar
Urutan penyajian (sequencing) bahan ajar sangat penting untuk menentukan urutan mempelajari atau mengajarkannya. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat (prerequisite) akan menyulitkan siswa dalam mempelajarinya. Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok , yaitu: pendekatan prosedural, dan hierarkis. Pendekatan prosedural yaitu urutan materi pembelajaran secara prosedural menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah menelpon, langkah-langkah mengoperasikan peralatan kamera video. Sedangkan pendekatan hierarkis menggambarkan urutan yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.
c.    Strategi dalam memanfaatkan bahan ajar
Secara garis besarnya, dalam memanfaatkan bahan ajar terdapat 2 strategi, yaitu:
·         Strategi penyampaian bahan ajar oleh guru

Strategi penyampaian bahan ajar oleh guru, diantaranya:
v  Strategi urutan penyampaian simultan yaitu jika guru harus menyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan penyampaian simultan, materi secara keseluruhan disajikan secara serentak, baru kemudian diperdalam satu demi satu (Metode global);
v  Strategi urutan penyampaian suksesif, jika guru harus manyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan panyampaian suksesif, sebuah materi satu demi satu disajikan secara mendalam baru kemudian secara berurutan menyajikan materi berikutnya secara mendalam pula.
v  Strategi penyampaian fakta, jika guru harus manyajikan materi pembelajaran termasuk jenis fakta (nama-nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama orang, nama lambang atau simbol, dsb.),
v  Strategi penyampaian konsep, materi pembelajaran jenis konsep adalah materi berupa definisi atau pengertian. Tujuan mempelajari konsep adalah agar siswa paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur, membedakan, membandingkan, menggeneralisasi, dsb.Langkah-langkah mengajarkan konsep: Pertama sajikan konsep, kedua berikan bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok, contoh dan bukan contoh), ketiga berikan latihan (exercise) misalnya berupa tugas untuk mencari contoh lain, keempat berikan umpan balik, dan kelima berikan tes;
v  Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip, termasuk materi pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum (law), postulat, teorema, dsb.
v  Strategi penyampaian prosedur, tujuan mempelajari prosedur adalah agar siswa dapat melakukan atau mempraktekkan prosedur tersebut, bukan sekedar paham atau hafal. Termasuk materi pembelajaran jenis prosedur adalah langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut.
·         Strategi mempelajari bahan ajar oleh siswa

Yaitu perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa mempelajari atau berinteraksi dengan materi pembelajaran. Secara khusus dalam mempelajari materi pembelajaran, kegiatan siswa dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu :
v  Menghafal (verbal parafrase). Ada dua jenis menghafal, yaitu menghafal verbal (remember verbatim) dan menghafal parafrase (remember paraphrase). Menghafal verbal adalah menghafal persis seperti apa adanya. Terdapat materi pembelajaran yang memang harus dihafal persis seperti apa adanya, misalnya nama orang, nama tempat, nama zat, lambang, peristiwa sejarah, nama-nama bagian atau komponen suatu benda, dsb. Sebaliknya ada juga materi pembelajaran yang tidak harus dihafal persis seperti apa adanya tetapi dapat diungkapkan dengan bahasa atau kalimat sendiri (hafal parafrase). Yang penting siswa paham atau mengerti, misalnya paham inti isi Pembukaan UUD 1945, definisi saham, dalil Archimides, dsb.
v  Menggunakan/mengaplikasikan (Use). Materi pembelajaran setelah dihafal atau dipahami kemudian digunakan atau diaplikasikan. Jadi dalam proses pembelajaran siswa perlu memiliki kemampuan untuk menggunakan, menerapkan atau mengaplikasikan materi yang telah dipelajari. Penggunaan fakta atau data adalah untuk dijadikan bukti dalam rangka pengambilan keputusan. Penggunaan materi konsep adalah untuk menyusun proposisi, dalil, atau rumus. Selain itu, penguasaan atas suatu konsep digunakan untuk menggeneralisasi dan membedakan. Penerapan atau penggunaan prinsip adalah untuk memecahkan masalah pada kasus-kasus lain. Penggunaan materi prosedur adalah untuk dikerjakan atau dipraktekkan. Penggunaan materi sikap adalah berperilaku sesuai nilai atau sikap yang telah dipelajari. Misalnya, siswa berhemat air dalam mandi dan mencuci setelah mendapatkan pelajaran tentang pentingnya bersikap hemat.
v  Menemukan. Yang dimaksudkan penemuan (finding) di sini adalahmenemukan cara memecahkan masalah-masalah baru dengan menggunakan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajari. Menemukan merupakan hasil tingkat belajar tingkat tinggi. Gagne (1987) menyebutnya sebagai penerapan strategi kognitif. Misalnya, setelah mempelajari hukum bejana berhubungan seorang siswa dapat membuat peralatan penyiram pot gantung menggunakan pipa-pipa paralon. Contoh lain, setelah mempelajari sifat-sifat angin yang mampu memutar baling-baling siswa dapat membuat protipe, model, atau maket sumur kincir angin untuk mendapatkan air tanah.
v  Memilih di sini menyangkut aspek afektif atau sikap. Yang dimaksudkan dengan memilih di sini adalah memilih untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Misalnya memilih membaca novel dari pada membaca tulisan ilmiah. Memilih menaati peraturan lalu lintas tetapi terlambat masuk sekolah atau memilih melanggar tetapi tidak terlambat, dsb.
  
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah di uraikan dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan bahan yang harus disampaikan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Dalam menentukan bahan ajar, selain harus mengetahui apa arti dari bahan ajar itu sendiri, kita juga harus memperhatikan prinsip yang diperlukan dalam memilih bahan ajar, dan mengetahui sumber-sumber bahan ajar yang dapat digunakan di kelas tinggi. Apabila hal-hal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, guru akan berhasil dalam pembelajarannya. Sehingga siswa yang diajar juga akan berhasil dalam menangkap materi yang telah diberikan.
3.2 Saran
Dari beberapa hal yang telah diuraikan, kami selaku penulis dapat memberikan saran agar guru benar-benar memperhatikan dalam memilih dan menentukan bahan ajar di kelas tinggi. Karena bahan ajar merupakan kunci utama dalam proses belajar mengajar, jika bahan ajar yang diberikan sesuai standart kompetensi dan kempetensi dasar maka proses belajar mengajar akan terlaksana dengan baik. Dalam pemilihan bahan ajar disarankan diperoleh dari beberapa sumber agar dapat maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Sudrajat, Akhmad. 4 Maret 2008. Pengembangan Bahan Ajar, (Online), (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/04/konsep-pengembangan-bahan-ajar-2/, diakses 19 September 2011)
Chaniago, Ahmad. 16 September 2010. Pemilihan Materi Ajar, (Online),







Blog, Updated at: 14:18

0 comments:

Post a Comment

INGAT!! Komentar anda akan dilihat banyak orang, maka dari itu berikanlah komentar terbaik anda