[ Dosen Pengajar : Drs. H. RAMADI, M.Pd ]
[ Disusun oleh : Masniah Tria Wardani (A1E310015), M. Hendera (A1E310017), Herlena (A1E310215), Rusmadi (A1E310227), Hernina
Halimah (A1E310237), Akhmad
Riyadi (A1E310264), Armina
Royani (A1E310265) ]
BAB I
PENDAHULUAN
Makalah ini merupakan bagian dari pembelajaran Pendidikan
Bahasa Indonesia. Dalam makalah ini anda akan mendapatkan informasi sacara
khusus mengenai “ Meningkatan
Keterampilan Menulis Nonfiksi ” yang perlu anda kuasai secara baik.
Dengan
mempelajari makalah ini diharapkan anda dapat memperluas wawasan pengetahuan
tentang Keterampilan Menulis Nonfiksi sebagai bekal untuk mengajar di sekolah
tempat anda bertugas kelak.
Tujuan
Instruksional Umum yang merupakan makalah ini, ialah setelah mempelajari
makalah ini anda mampu mengadakan evaluasi terhadap Meningkatan Keterampilan
Menulis Nonfiksi dengan melalui pembelajaran.
Dengan
sajian materi yang terdiri atas bahan bacaan yang disentesiskan dengan beberapa
pembahasan, diharapkan akan menambah rasa ingin tahu anda sehingga makalah ini
menjadi stimulan untuk belajar lebih lanjut.
BAB II
ISI
MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS NONFIKSI
A.
Pengertian
Karangan Nonfiksi
Karangan nonfiksi adalah semua jenis
karangan yang menyajikan informasi, gagasan, ide, keinginan, yang dikemukakan
berdasarkan pengetahuan serta pengalaman empiris. Dalam karangann nonfiksi
realitas yang disajikan dalam karangan adalah realitas yang aktual, yaitu yang
benar-benar terjadi secara nalar.
Ciri-ciri
karangan nonfksi bersifat emperik (dapat dibuktikan secara empiris), dibangun
berdasarkan kenyataan dan mempunyai aturan dalam penulisannya.
B.
Macam-macam
Karangan Nonfiksi
Macam-macam
karangan nonfiksi, yaitu:
1.
Surat
Surat terbagi menjadi dua yaitu, surat
pribadi dan surat dinas. Dalam penulisan surat pribadi terdapat titimangsa,
alamat yang dituju, salam, isi, salam penutup, dan tanda tangan pengirim surat.
Sedangkan dalam surat dinas terdapat KOP (kepala surat) yang berisi alamat
lembaga, no, lampiran, hal, isi, titimangsa, dan keterangan pengirim surat.
2.
Iklan
Iklan
senenarnya sama dengan pengumuman, hanya saja iklan mengandung unsure komersil.
Iklan adalah pengumuman dari pembuat barang dengan tujuan memberitahukan
produksi kepada konsumen. Ada beberapa macam iklan antara lain:
·
Iklan keluarga
·
Iklan pengumuman
·
Iklan tenaga kerja
·
Iklan jual beli
·
Iklan propaganda
3.
Pengumuman
Pengumuman adalah pemberitahuan yang harus
diketahui orang banyak. Tujuannya agar orang banyak mengetahui perihal yang
diumumkan.
4.
Surat
pembaca
Surat pembaca adalah surat yang dibuat oleh
pembaca yang ditujukan kepada redaksi.
5.
Surat
permohonan
Surat permohonan adalah surat yang berisi
permintaan atau permohonan baik kepada
perorangan atau kelompok.
6.
Pidato
Pidato dapat dilaksanakan dengan berbagai
cara, yaitu dengan membaca naskah pidato, menggunakan garis besar atau tanpa
naskah. Ada beberapa langkah untuk menyusun naskah pidato, yaitu:
·
Menetukan maksud dan tujuan pidato
·
Menentukan pokok permasalahan
·
Menyusun naskah pidato
7.
Laporan
Laporan adalah suatu dokumen yang memuat
informasi tertentu yang telah dikumpulkan dan disusun.
8. Wacana
Karangan nonfiksi
dapat disajikan dalam beberapa jenis wacana, yaitu rangkaian kalimat yang
saling berhubungan baik bentuk maupun
isinya, berisi informasi yang utuh. Wacana-wacana tersebut adalah deskripsi,
narasi, ekspositoris, dan argumentasi.
a.
Wacana Deskripsi
Karangan
deskripsi melukiskan suatu obyek dengan kata-kata. Obyek yang dilukiskan bisa
orang, benda, tempat, kejadian, dan sebagainya. Dalam karangan deskripsi
penulis menunjukkan bentu, rupa, suara, bau, rasa, suasana, situasi suatu
obyek. Dalam menunjukkan sesuatu penulis seakan0akan menghadirkan sesuatu
kehadapan pembaca, sehinggga pembaca dapat melihat, mendengar, meraba, membau,
merasakan obyek dihadirkan oleh pembaca itu. Dengan cara demikian ini, karangan
nonfiksi dengan wacana deskriptif menjadikan pembacanya secara aktif mengalami
proses mental untuk mengalami apa yang ditulis oleh pengarang.
Teknik
Menulis Wacana Deskripsi
Cara-cara
menulis wacana deskripsi agar dapat mendeskripsikan sesuatu dengan baik, yaitu
sebagai berikut.
1)
Mengamati obyek yang akan ditulis
Untuk
mendiskripsikan suatu obyek dengan baik memerlukan bahan-bahan yang lengkap
mengenai obyek tersebut. Bahan-bahan tersebut dapat diperoleh melalui observasi
atau pengamatan.
2)
Menyeleksi dan menyusun rincian suatu
deskripsi
Data
atau informasi yang didapat dari pengamatan selanjutnya menyeleksi yaitu
memilih data dan informasi yang memiliki kesan ynag kuat serta menyusun data atau
informasi dengan kerangka deskripsi.
b.
Wacana Eksposisi
Karangan
nonfiksi dengan wacana eksposisi menyajikan tulisan yang dimaksudkan untuk
memberikan informasi, menjelaskan sesuatu, atau mengajarkan sesuatu. Setelah
seseoarang membaca karangan yang ditulis dengan wacana eksposisi ini diharapkan
dia akan bisa mengetahui, mengerti, atau dapat melakukan sesuatu sesuai dengan
isi wacana.
Teknik
menulis wacana eksposisi
Ada enam
buah hal yang perlu diperhatikan dalam menulis wacana eksposisi, yaitu:
1)
Panjang karangan yang akan disusun. Bisa
diperkirakan dengan jumlah halaman atau jumlah kata-kata.
2)
Tujuan penulisan (memberitahu, menjelaskan,
atau mengajari cara melakukan sesuatu).
3)
Kesempatan untuk menulis (tersedianya sumber
penulisan, waktu dan dana).
4)
Kondisi pembaca yang dituju (umur, jenis
kelamin, pengetahuannya, lapisan sosialnya, dan sebagainya).
5)
Pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan
dengan masalah yang akan ditulis (seberapa luas dan dalam pengetahuan).
6)
Hal yang paling utama tentang masalh yang
akan disajikan kepada pembaca.
c.
Wacana Argumentasi
Karangan nonfiksi dengan wacana
argumentasi menyajikan tulisan yang dimaksudkan untuk mempersuasi
(mempengaruhi, mendorong) pembaca untuk mengambil suatu sikap tertentu atau
agar pembaca melakukan tindakan tertentu. Dengan wacana argumentasi ini
penulis bermaksud untuk:
1)
mendorong pembaca untuk mengemukakan
sikapnya,
2)
mempengaruhi pembaca untuk mengubah sikapnya
yang sekarang,
3)
mempengaruhi pembaca untuk meninggalkan
sikapnya yang sekarang,
4)
mempengaruhi pembaca untuk meninggalkan
sikapnya yang sekarang dan kemudian mengganti dengan sikap yang lain,
5)
mempengaruhi agar pembaca melakukan suatu
tindakan tertentu,
6)
menyokong pembaca agar tetap bertindak
seperti sekarang.
Teknik menulis wacana
argumentasi
Wacana argumentasi
harus didukung dengan bukti-bukti yang meyakinkan. Bukti-bukti itu bisa
ditemukan dalam berbagai bentuk sebagai berikut:
1)
Definisi
2)
Perbandingan
Dengan
perbandingan dapat menunjukkan persamaan dan perbedaan, kelebihan dan
kekurangan antara dua hal yang dibandingkan.
3)
Hubungan
Salah
satu hubungan yang digunakan dalam wacana argumentasi adalah hubungan sebab
akibat.
4)
Kesaksian
Wacana
argumentasi dapat ditulis dengan memberikan bukti-bukti yang berupa kesaksian
oleh seseorang, pejabat yang berwenang, atau pendapat para ahli yang
berkompeten.
9. Prosa
a. Biografi dan Otobiografi
Biografi
adalah suatu cerita (novel biografi) yang melukiskan riwayat hidup seorang
tokoh, bagaimana masa kecilnya, cita-cita, perjuangan, dan sukses hidupnya,
pengalaman hidupnya, kehidupan keluarganya dan lain-lain yang ditulis oleh
orang lain.Contohnya: Gelombang Hidupku oleh Ramadhan K.H. Gelombang Hidupku
merupakan novel biografi yang mengangkat kisah perjuangan hidup saniwati
panggung bernama Dewi Dja alias Miss Dja. Pada tahun 30-an Miss Dja dikenal
sebagai bintang tonil “Dardanella” yang bersama suaminya Pedro dan rombongan
sandiwaranya mengembara dan mengadakan pertunjukan ke berbagai benua (Asia,
Eropa, dan Amerika).
Otobiografi
adalah suatu cerita yang melukiskan kehidupan seorang tokoh yang ditulisnya
sendiri. Contohnya Pengalaman Masa Kecil oleh Nur Sultan Iskandar.
b.
Kisah dan Lukisan
Semacam
cerita yang mengisahkan suasana, keadaan dan kejadian-kejadian yang dilihatnya,
dialami penulisnya, tapi didalamnya tidak menceritakan persoalan jiwa seorang
tokoh. Kisah disebut juga lukisan, karena kisahnya melukiskan suasana,
peristiwa juang dilihat pengarang.
Contohnya:
Surabaya oleh Idrus,berisi lukisan seumumnya tentang suasana pertempuran di
Surabaya pada masa revolusi; Kota Harmoni(Idrus) dan Catatan Suversif oleh
Mochtar Lubis,yang mengisahkan suasana, peristiwa-peristiwa yang dialami oleh
pengarangdan tokoh-tokoh politik di dalam tahanan pemirintah Orde Lama, serta
keadaan umumnya masa pemerintahan Orde Lama di sekitar tahun 1996.
c. Sejarah, Tembo,
babat
Karangan
yang berisi uraian sejarah suatu kerajaan yang umumnya mengenai silsilah raja
dan keturunannya, asal usul kerajaan yang acapkali bercampur dengan dongeng.
Jadi sejarah disini semacam hikayat, namun demikian ada juga yang berisi
petunjuk (perundang-undangan) bagi raja dan materi-materinya dalam menjalankan
pemerinntahan. Sejarah disebut juga dengan istilah tambo atau babat.
Contohnya:
Sejarah Melayu(tun Sri Lanang) Tambo Babat Tanah Jawi, Tujuhsalatin (Bukhari
alJauhari) dan Bastanussalation oleh Nuruddin ar Raniri.
d. Esei(Essay)
Karangan
yang mengupas, membahas persoalan-persoalan dibidang seni dan kebudayaan
umumnya. Pengarang mengemukakan pendapat dan pemikirannya tentang objek seni
atau kebudayaan yang diminatinya.
Contoh-contoh
esei dalam bahasa sastra Indonesia: Potret Seorang Penyair Sebagai Si Malan
kundang oleh Gunawan Muhammad ; Antologi Esei Tentang Persoalan-Persoalan
Sastra Indonesia dalam Krtik san Esai oleh H.B Jassin.
e. Kritik Sastra
Kritik
Sastra adalah sebuah karangan yang memberikan penilain objektif terhadap suatu
karya sastra seperti novel, cerpen, puisi, drrama, dan lain-lain. Dengan
menunjukan keunggulan dan kelemahannya.
Contohnya
Tanggapan Dunia Asrul Sani oleh M.As.Hutagalug Pujangga Sanusi Pane oleh J.U.
Nasution. Uraian lebih luas mengenai kritik sastra ini disajikan dalam bab
tersendiri.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Karangan nonfiksi adalah semua jenis karangan yang
menyajikan informasi, gagasan, ide, keinginan, yang dikemukakan berdasarkan
pengetahuan serta pengalaman empiris.
Macam-macam Karangan Nonfiksi:
1.
Surat
2.
Iklan
3.
Pengumuman
4.
Surat pembaca
5.
Surat permohonan
6.
Pidato
7.
Laporan
8.
Wacana
Wacana Terdiri atas:
a.
Wacana Deskripsi
b.
Wacana Eksposisi
c.
Wacana Argumentasi
9.
Prosa
a.
Biografi dan otobiografi
b.
Kisah dan Lukisan
c.
Sejarah, Tembo,Babat
d.
Esei (Essay)
e.
Kritik sastra
DAFTAR
PUSTAKA
Rofi’uddin
dan Darmiyati Zuhdi, 1998. Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi, Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
Zulfahnur Z.F. dkk, 1996. Teori Sastra. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III
0 comments:
Post a Comment
INGAT!! Komentar anda akan dilihat banyak orang, maka dari itu berikanlah komentar terbaik anda