[ Dosen Pengampu: Drs. Radiansyah, M.Pd ]
[ Oleh Kelompok 9 : Azwar Ukhtari (A1E310211 ), Nor Hilalyah (A1E310225 ), Anisya (A1E310005 ), Dessy Irlita Yuniarti (A1E310226 ), Akhmad Riyadi (A1E310264 ), Wahyuni Ulfah (A1E310244) ]
PENGARUH
KEBUDAYAAN LUAR TERHADAP KEBUDAYAAN
INDONESIA
1.
PENGARUH
KEBUDAYAAN INDIA (HINDU DAN BUDHA )
a
Pada masa pra sejarah kebudayaan bangsa Indonesia masih
belum mengenal tulisan, karena pengaruh kebudayaan dari luar belum dikenal.
Pada abad-abad pertama Masehi mulai terjadi pertemuan antara kebudayaan asli
Indonesia dengan kebudayaan luar, yakni kebudayaan Hindu yang datang dari
India. Masuknya kebudayaan Hindu itu telah menandai berakhirnya jaman pra sejarah
dan mulai membawa bangsa Indonesia ke
dalam jaman sejarah, karena sejak jaman Hindu itu bangsa kitaa sudah
mulai mengenal tulisan.
Menurut sebagian para ahli sejarah,kebudayaan India yang
datang ke Indonesia itu di bawa oleh para pedagang India. Masuknya pengaruh
India melalui agama Hindu ke Indonesia dapat ditelusuri dengan ditemukannya
batu-batu bertulis di Kutai (Kalimantan
Timur) dan Jawa Barat, yang di tulis menggunakan huruf Pallawa. Bahasa yang di
gunakan dalam batu bertulis itu adalah bahasa Dewanagari (sansekerta), bahasa
resmi di India. Batu bertulis yang ditemukan di Kutai dan di dekat Bogor itu
merupakan batu bertulis tertua yang
ditemukan di Indonesia.
Pengaruh kebudayaan
India terhadap kebudayaan Indonesia berlangsung hingga kira-kira tahun
1500 Mesehi dengan lenyapnya kerajaan Majapahit. Jaman ini disebut juga jaman purba
atau jaman kuna.pengaruh kebudayaan India terhadap kebudayaan Indonesia selain
masuknya agama Hindu juga masuk agama Budha.
b.
Kerajaan-kerajaan
Hindu dan Budha
Bidang politik dan pemerintahan, pengaruhnya terlihat
jelas dengan
lahirnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Sebelum
masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha di Indonesia tampaknya belum
mengenal corak pemerintahan dengan sistem kerajaan. Sistem pemerintahan
yang berlangsung masih berupa pemerintahan kesukuan yang mencakup
daerah-daerah yang terbatas. Pimpinan dipegang oleh seorang kepala
suku bukanlah seorang raja. Dengan masuknya pengaruh India, membawa
pengaruh terhadap terbentuknya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-
Buddha di Indonesia.
lahirnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Sebelum
masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha di Indonesia tampaknya belum
mengenal corak pemerintahan dengan sistem kerajaan. Sistem pemerintahan
yang berlangsung masih berupa pemerintahan kesukuan yang mencakup
daerah-daerah yang terbatas. Pimpinan dipegang oleh seorang kepala
suku bukanlah seorang raja. Dengan masuknya pengaruh India, membawa
pengaruh terhadap terbentuknya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-
Buddha di Indonesia.
Kerajaan yang bercorak Hindu dan
Budha yang memberikan andil besar bagi perkembangan bangsa Indonesia antara
lain :
·
Kerajaan Kutai, kerajaan yang tertua di
Indonesia (Kalimantan timur). Di sini ditemukan prasasti dari jenis hurufnya
(Pallawa) dan bahasanya(Sanksekerta) berasal dari sekitar 400 M. sumber sejarah
kerajaan ini adalah Yupa, rajanya yang terkenal adalah Mulawarman.
·
Kerajaan Tarumanegara, kerajaan ini lahir
sekitar 400-500 M di Jawa Barat. Buktinya ditemukan tujuh buah prasasti yang
ditemukan di daerah sekitar Bogor(Kebon
Kopi,Ciareteun, Jambu, Pasir Awi, dan Muar Ceanten), di daerah Jakarta(Tugu,
Cilincing),dan Banten Selatan(desa Tebak, Munjul). Rajanya yang terkenal adalah
Purnawarman dan pada masa itu pernah di gali singai yang bernama Gomati
sepanjang 12 km, agama yang hidup pada masa itu adalah agama Hindu (Hindu
Wisnu/ Hindu Waisnawa).
·
Kerajaan Kaling terletak di Jawa Tengah,
tahun 674 diperintah oleh seorang raja perempuan yang bernama Simo.
·
Kerajaan Sriwijaya (Suma Selatan), kerajaan
terbesar dan terkenal ini merupakan pusat kegiatan ilmiah agama Budha.
Pada tahun 690-an Sriwijaya mengembangkan daerahnya dengan menaklukkan
kerajaan-kerajaan lainnya di Sumatera. Sumber sejarah kerajaan ini adalah 6
prasasti di dalam negri, 2 prasasti dari luar (Nalanda di India &Ligor di
Thailan), serta berita dari Cina dan Persia.
·
Kerajaan Mataram Lama. Berdasarkanprasasti
tahun 732 M dikenal adanya kerajaan
Mataram di Jawa Tengah yang merupakan pemeluk agama Hindu.Raja
pertamanya adalah Sanna kemudian diganti oleh Sanjaya yang dianggap sebagai pendiri dinasti Sanjaya di kerajaan Mataram.
Sumber sejarah kerajaan ini adalah 5 prasasti.
·
Kerajaan Kanjuruhan (JawaTimur sekitar Tahun
760 M)
Dalam sebuah prasati
di Diyono (Malang) yang bertuliskan huruf Kawi dan berbahasa sanksekerta
menyebutkan adanya kerajaan ini dan dipimpin oleh raja yang bernama Dewamisha.
Peninggalan kerajaan ini adalah Candi Badut, agama yang dianut oleh kerajaan
ini adalah agama Siwa (Hindu).
Sanjaya dan Sailendra. Pada abad
ke-8 dan 9 di Jawa Tengah berkuasa dua keluarga kerajaan yang berbeda agama,
yaitu keluarga atau wangsa Sanjaya yang beragama Hindu berkuasa di daerah
Tengah Utara dan Sailedra yang beragama
Budha berkuasa di derah Jawa Tengah Selatan. Adapunpeninggalan kedua keluarga kerajaan tersebut
berupa candi-candi yang indah dan megah antara lain : Candi Kalasan,
candi ngawen, candi Borobudur yang didirikan untuk memuliakan agama Budha.
Sedangkan candi yang didirikan untuk agama Hindu ialah candi Loro Jonggrang.
·
Kerajaan Kediri (1042-1222). Raja pertamanya
adalah Sri Jayawarsa Digjaya Sastraprabu
kemudian digantikan oleh Bameswara(1115-1130), raja yang paling terkenal adalah
Jayabhaya. Karya sastra yang dihasilkan pada masa kerajaan Kadiri diantaranya
kitab Smaradahana,kitab Bhatarayuddha,kitab Hariwangsa,gatotkacasraya dll.
·
Kerajaan Singhasari (1222-1292). Raja pertamanya Sri Ranggah Rajasa Amurwahbumi (Ken Arok).
Pada tahun 1227 Ken arok dibunuh anak tirinya yaitu Anuspati,namun kemudian
pada tahun 1247anak Ken Arok yaitu Tohjaya berhasil membunuh Anaspati. Pada
tahun 1275 Kertanegaradinobatkan menjadi raja Singhasari,oa mengembangkan
daerah kekuasannya hingga ke Sumatera Tengah,adapun daerah lain yang berhasil
ditaklukan oleh Kertanegara adalah Bali, Pahang, Sunda, Bakulapura(kalbar) dan
Gurun (Maluku). Kertanegara meninggal pada tahun 1292 ditaklukan noleh raja
bawahan dari Kadiri.
·
Kerajaan Majapahit (1293-1528). Raja
pertamanya adalah Raden Wijaya(Kertarajasa Jayawardhana) yang tegas dan
bijaksana, ia meninggal pada tahun 1309 dan digantikan putranya Jayanegara,
masa ini terjadi banyak pemberontakan namun dapat di atasi oleh Gajah Mada.
Gajah Mada mempunyai cita-cita menjadikan Majapahit sebagai satu-satunya
kerajaan yang berkuasa di Nusantara. Ia bersumpah tidak akan makan palapa
sebelum seluruh daerah di Nusantara ada di bawah kekuasaan Majapahit, sehingga
di kenal dengan nama “ Sumpah palapa”.
·
Pada tahun 1522 kerajaan Majapahit telah
memudar yang diantarannya disebabkan terjadinya perang saudara antara keluarga
raja, hilangnya kekuasaan pusat di luar daerah sekitar ibukota Majapahit, dan
penyebaran agama islam tahun 1400 berpusat di Malaka dan disertai timbulnya
kerajaan-kerajaan islam yang menentang Majapahit.
c.
Pengaruh
India pada Kebudayaan Indonesia
pengaruh kebudayaan India yang di
bawa melalui agama Hindu dan Budha terhadap kehidupan bangsa Indonesia sangat
besar. Peninggalan-peninggalan kebudayaan dari masa itu antara alin berupa candi, patung dewa, seni
ukir, barang-barang logam, kesusasteraan, dan lain-lain.
Candi merupakan bangunan jaman purba yang terbuat dari batu
atau batayang bersifat suci sehingga erat hubungannya maupun Budha dengankeagamaan.
Dalam
agama Hindu candi berfungsi sebagai semacam tempat pemakaman, namun candi-candi
dalam agama Budhadimaksudkan sebagai tempet pemujaan dewa belaka. Selain candi,
bangunan lain peninggalan jaman purba yang mirip candi adalah petirtaan (tempat pemandian suci), candi padas, dan
gapura.
Karya seni jaman purba lainnya yang
dipengaruhi kebudayaan India adalah
dalam bentuk patung atau arca.patung-patung ini mempunyai hubungan erat dengan
keagamaan baik Hindu dan Budha karena patung-patung tersebut menggambarkan
dewa/dewi.
Seni ukir merupakan hasil kebudayaan yang tumbuh subur
pada masa pengaruh Hindu-Budha. Hasil seni pahat ukir ini dapat dilihat pada
hiasan dinding-dinding candi. Bukan hanya sekedar hiasan, tapi juga terbentuk
dalam relief-relief yang menggambarkan suatu cerita yang di ambil dari
kitab-kitab keagamaan dan kesusastraan Ramayana.
Kerajinan dari logam, terutama
perunggu, emas dan perak berupa arca-arca kecil, lampu gantung,genta, jambangan
dan mangkuk dansebagainya.
Kesusastraan , pada jaman purba
telah dihasilkan sejumlah besar hasil kesusastraan (lebih dari 1000 buah) yang
menggambarkan betapa tingginya seni sastra pada masa itu. Berdasarkan bentuk
hasil kesusastraan jaman purba itu berupa gancaran (prosa) dan tembang (puisi).
Dilihat dari isinya terdiri dari : tutur (kitab keagamaan), sastrra (kitab
hokum), waracarita(cerita kepahlawanan),dan kitab lainnya yang berisi keagamaan
atau kesusilaan, dan sejarah. Hasil karya kesusastraan yang terkenal adalah
saduran kitab Ramayana dan Mahabharata, arjunawiwaha, krisnayana,
samanasantaka, Smaradahana, Bhatarayuddha,Hariwangsa, Gatotkacasraya, dan
lain-lain.
Masa perkembangan Indonesia yang
dipengruhi oleh kebudayaan India sangat subur. Pengaruh itu bukan saja terlihat
dari kebudayaan fisik, ttetapi juga dalam adat-istiadat masyarakatsehari-hari.
2.
PENGARUH
KEBUDAYAAN ISLAM
a.
kedatangan
Islam ke Indonesia
kedatangan
islam yang pertama diperkirakan pertama kali di Aceh dengan bukti ditemukannya
makam-makam raja di samudra(Aceh). Salah satu dari makam itu adalah makam
Sultan Malik al-Saleh yang meninggal pada bulan Ramadhan tahun 676 H (1297 M).
dapat disimpulkan Islam datang ke Indonesia di penghujung abad ke-13.
Kedatangan Islam di Aceh di bawa dan di siarkan oleh para pedagang dari India, khususnya dari Gujarat
(bagian barat India)
b.
Kerjaan-kerajaan
Islam di Indonesia
·
kerajaan
Samudra,
samudra yang terletak di Aceh adalah kerajaan Islam yang pertama di Indonesia.
Rajanya yang pertama adalah Sultan Malik al-Saleh. Kerajaan Samudra ini masih
ada sampai pertenghan abad ke-15. Pusat kerajaan Samudra dipindahkan ke Pase.
·
Kerajaan
Malaka. Raja
pertamanya adalah Paramisora( pangeran Majapahit dari Blambangan) yang sebelum
meninggal ia masuk Islam dan berganti nama menjadi Iskandar Syah. Di bawah
pemerintahan Sultan mudzafar syah (1445-1458) Malaka menjadi pusat perdagangan
antara Timur dan Barat. Malaka mengalami kemunduran pada tahun 1511.
·
Penyebaran Islam di seluruh Indonesia.
Samudra pase dan Malaka ternyata tidak hanya menjadj pusat perdagangan,tetap
juga merupakan pusat kegiatan agama Islam.
·
Kerajaan
Demak (1500-1550).
Demak merupakan kerajaaan Islam yang Pertama di Pulau Jawa. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah, demak
mencapai kejayaan ketika Malaka jatu ke Portugis.
·
Kerajaan
Pajang
(1568-1586). Joko tingkir merupakan raja pertama kerajaan pajang. Joko tingkir
meninggal pada tahun 1582 d an di gantikan anaknya. Riwayat kerajaan pajang
berakhir pada tahun 1586.
·
Kerajaan
Mataram. Kerajaan
Mataram mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Raden Rangsang(1613-1645)yang
terkenal dengan Sultan Agung. Di bawah pemerihannya Mataram menjadi kerajaan
yang dihormati dan disegani, baik di pulau jawa maupun pulau-pulau lainnya.
·
Kerajaan
Banten.
Banten berhasil diislamkan oleh
Fatahillah, atas nama raja Demak. Pada tahun 1527banten di baah pimpinan
Fatahillah berhasil merebut Sunda Kelapa, kota pelabuhan pajajaran, dan diganti
namanya menjadi Jayakarta. Di bidang keagamaan Fatahillah terkenal dengan nama
Sunan Gunung Jati. Raja pertama Banten adalah Hasanuddin. Pada tahun 1600
Banten mengalami jaman kejayaan. Ia menjadi pusat lada, cengkeh, dan pala.
Banten mengalami kemunduran setelah hadirnya Belanda di Batavia yang kemudian
menaklukkan blockade-blokade terhadap Banten.
·
Kerajaan
Aceh.
Masa kejayaan Aceh dicapai dalam masa
pemerintahan Sultan iskandar Muda (1607-1636), pada tahun 1641 kekuasaan Aceh
menjadi menurun karena terjadi perselisihan.
c. Pengaruh Islam Dalam Adat Istiadat Di Indonesia
Adat
istiadat di Indonesia yang berkembang dipengaruhi oleh peradaban islam,
diantara pengaruh itu adalah ucapan salam yang selalu diucapkan setiap muslim
atau penggunaannya juga pada acara-acara resmi pemerintahan yang selalu
menggunakan salam berupa kalimat “Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh”.
Hal ini menandai adanya pengaruh adat istiadat dalam kehidupan dalam
kehidupan masyarakat Indonesia.
Pengaruh
penting lainnya adalah berupa ucapan-ucapan kalimat dalam do’a yang merupakan
pengaruh dari tradisi islam yang lestari, misalnya ucapan Basmalah
ketika akan melakukan suatu pekerjaan.
d. Pengaruh Islam Dalam Pendidikan
Salah
satu tugas penting yang dilakukan Departemen Agama adalah menyelenggarakan
pendidikan, membimbing dan mengawasi pendidikan agama. Lembaga-lembaga islam
telah berkembang dalam beberapa bentuk sejak zaman penjajahan belanda, salah
satu pendidikan tertua di Indonesia adalah pesantren yang tersebar di berbagai
pelosok daerah, lembaga ini dipimpin oleh seorang ulama atau kyai.
Pada
awal abad ke-20 persoalan administrasi dan organisasi pendidikan mulai mendapat
perhatian pada beberapa kalangan untuk memahami dan bukan menghafal, ditekankan
dan pengertian ditumbuhkan, itulah yang dinamakan madrasah. Pada umumnya
madrasah ini dibagi menjadi tiga jenjang yaitu tingkat dasar/ Ibtidaiyah,
tingkat lanjutan pertama/ Tsanawiyah dan tingkat lanjutan atas/ Aliyah.
Berdirinya
Depag dan mulai mendapat perhatian serius dari pemerintah, Depag segera
membentuk seksi khusus yang bertugas untuk menyusun pelajaran dalam pendidikan
agama, mengawasi pengangkatan guru agama dan mengawasi pendidikannya, pada
tahun 1946 Depag mengadakan latihan oleh 90 orang guru agama, 45 orang kemudian
diangkat menjadi guru agama akhirnya pada tahun 1948 didirikan sekolah hakim dan
guru di solo.
e. Pengaruh Islam Dalam Politik Dan Pemerintahan
Berdasarkan
UUD 1945 dan pancasila, umat islam bebas menjalankan ajaran agamanya tanpa
mendapat ancaman atau gangguan dari pemeluk agama lain.
Dari
dasar ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar dan terjaminnya kehidupan beragama,
tertuang dalam Pembukaan undang-Undang Dasar 1945, batang tubuh UUD 1945, serta
dalam ketetapan-ketetapan MPR .
Berdasarkan
hal-hal tersebut kehidupan beragama di Indonesia mendapat jamianan hukum yang
kuat. Oleh karena itu, pemeluk islam mempunyai kebebasan untuk menjalankan
ajaran agama yang dianutnya.
Islam
mempunyai pengaruh dalam percaturan politik dan pemerintahan di Indonesia yang
dapat dibuktikan dengan :
- Sila
pertama dari Pancasila.
- Terbentuk
Departemen Agama di Indonesia
- Para
Kepala Negara dan menterinya mayoritas orang islam.
- Adanya
lembaga khusus untuk umat islam yaitu MUI.
- Ditetapkannya
hari-hari besar keagamaan sebagai hari besar nasional.
- Dalam
upacara kenegaraan selalu dibuka dengan ucapan Assalamu Alaikum dan
ditutup dengan do’a secara islam.
f. Pengaruh Islam Dalam Hukum Dan Peradilan
Pengaruh
islam dalam hukum dan peradilan terangkum dan terlihat jelas dalam rancangan
undang-undang peradilan yang saat ini telah disahkan oleh Presiden Soeharto
menjadi Undang-Undang No. 7 tahun 1989 tentang :
- Perkawinan
- Warisan,
wasiat dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum islam
- Wakaf
dan sedekah
- Fatwa
ulama (MUI) dijadikan pertimbangan dalam setiap kebijakan yang menyangkut
umat dan bangsa
g. Pengaruh Islam Dalam Seni Dan Arsitektur
Pengaruh
seni dalam hal ini yang paling menonjol adalah irama lagu-lagu kosidah dan
lagu-lagu yang bernafaskan ajaran islam. Syair pujian yang mengagungkan
nama-nama Allah yang sering diucapkan oleh umat islam, merupakan bukti pengaruh
ajaran islam terhadap kehidupan beragama masyarakat islam di Indonesia dan
masih banyak lagi karya seni yang bernuansa islami kaligrafi, rebana dan
lain-lain.
Begitu
pula dalam bentuk arsitektur bangunan rumah peribadatan, banyak bangunan masjid
yang ada di Indonesia terpengaruh dari bangunan masjid yang ada di
negara-negara islam, baik yang ada di timur tengah ataupun di tempat-tempat
lainnya di dunia islam.
3.
PENGARUH KEBUDAYAAN BARAT
Ketika Portugis menguasai Malaka
tahun 1511 dan Ternate (Maluku) tahun 1522, maka mulai saat bangsa Indonesia
berhadapan dengan bangsa Barat yang membawa kebudayaan Barat (Eropa).
Orang-orang Eropa, khususnya Portugis, Spanyol, dan Belanda datang ke dunia
Timur, termasuk ke Indonesia bukan sekedar untuk mengenal dunia dan berdagang,
melainkan juga untuk melaksanakan tugas suci menyebarkan agama Katolik dan
Protestan. Atas usaha mereka, maka ada beberapa daerah di Indonesia, misalnya
di Maluku yang masyarakatnya menganut agama Katolik/Protestan.
Sampai abad ke-19 pengaruh
kebudayaan Barat (Eropa) terhadap kebudayaan Indonesia tidaklah begitu kuat.
Hal ini karena sebagian besar bangsa Indonesia saat itu sudah memeluk agama
Islam dan kehidupan serta kebudayaan sudah bersifat Islami. Mereka pun sangat
bermusuhan dengan orang-orang Barat tersebut yang dianggap kafir oleh
mereka dan yang menjajah mereka.
Kebudayaan Belanda memeng mulai tumbuh kuat, khususnya di Batavia dan
sekitarnya, namun bagi bangsa Indonesia kebudayaan tersebut masih dianggap
sebagai kebudayaan asing.
Mulai abad ke-19 unsur-unsur
kebudayaan Barat dengan teknik dan industri serta kolonialismenya mulai
mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia. Pengaruh kebudayaan Barat yang modern
baru dirasakan betul oleh bangsa Indonesia ketika Belanda atas saran Van
Deventer, pada tahun 1899 merupakan politik etis (etische politiek) yang
merupakan politik hutang budi Belanda karena Indonesia telah memberikan
kamakmuran bagi Belanda. Dengan politik etis itu Pemerintah Belanda berusaha
untuk memberikan sedikit-sedikit hasil kemajuannya kepada rakyat Indonesia.
Dengan politik etis Belanda
menerapkan pembangunan di bidang pendidikan, irigasi, dan ttransmigrasi. Memeng
pada dasarnya politik ini pada akhirnya untuk kepentingan Belanda sendiri yang
ingin mendapatkan tenaga terdidik yang murah, irigasi dibangun untuk mengairi
perkebunan mereka, dan transmigrasi dilakukan untuk membuka tanah-tanah baru di
luar Jawa. Namun demikian penerapan politik etis ini sedikit banyak memberikan
keuntungan pula bagi bangsa Indonesia yang mulai dikenalkan dengan kebudayaan
Barat yang modern. Keuntungan bagi bangsa Indonesia antara lain dibukanya
sekolah-sekolah dan rumah sakit-rumah sakit, bangsa Indonesia juga dapat
bekerja di kantor-kantor pemerintahan, mengenal sistem perkebunan dan pengairan
modern, pembuatan jalan-jalan, dan sarana lalu lintas, dan sebagainya.
Kesempatan mendapat pendidikan
ternyata yang paling terasa besar manfaatnya bagi bangsa Indonesia. Hal ini
membawa bertemunya alam pikiran Indonesia dengan alam pikiran modern yang
dibawa oleh pendidikan ala Barat itu. Dalam waktu singkat ternyata para pemuda
Indonesia yang telah terdidik mampu menggerakan kesadarn politik dan kesadaran
nasional sehingga melahirkan Kebangkiatn Nasional pada tahun 1908 dengan
lahirnya Budi Utomo.
Sejak awal abad ke-20 sangat terasa
pengeruh kebudayaan Barat itu dalam kehidupan bangsa Indonesia, khususnya di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Berbagai bidang ilmu yang
diterapkan, termasuk sistem pendidikan yang digunakan, banyak berasal dari
Barat. Sementara itu, dalam kehidupan kebudayaan, seperti dalam seni bangunan,
seni lukis, seni ukir, seni musik, tersa pula ada pengaruhnya dari kebudayaan
Barat.
Kesimpulan :
Dewasa ini kebudayaan bangsa Indonesia merupakan perpaduan yang
khas dari berbagai kebudayaan, baik kebudayaan Indonesia asli, atau pun
pengaruh dari kebudayaan Hindu-Budha (India), kebudayaan Islam, maupun
kebudayaan Barat (Eropa). Namun karena sebagian besar bangsa Indonesia adalah
beragama Islam, maka pengeruh kebudayaan Islam masih terasa sangat besar.
DAFTAR
PUSTAKA
Marwati Djoened
Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto (1993).Sejarah
Nasionanl Indonesia, Jilid II dan III, Jakarta: Balai Pustaka.
R.Soekmono(1973).
Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia,
Jilid 2 dan 3, Yogyakarta: Kanisius.
Sudarmanto,Y.B.
(1996). Jejak Pahlawan, dari Sultan Agung
hingga Syekh Yusuf. Jakarta: Grasindo.
0 comments:
Post a Comment
INGAT!! Komentar anda akan dilihat banyak orang, maka dari itu berikanlah komentar terbaik anda