[ Dosen
: Drs.H.Ramadi,M.Pd ]
[ Oleh : Azwar Ukhtari (A1E310211), Isnanimiyanti (A1E310004), Risti Andriani (A1E310229), Merdeka Putri Irnanda (A1E310249), Noormayanti (A1E310203), Muhammad Riyan (A1E310246) ]
A. LATAR
BELAKANG
Berbahasa merupakan kegiatan yang selalu mengisi berbagai
bidang. Dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan bahasa, penggunaan bahasa
dikemas dalam empat aspek keterampilan berbahasa (menyimak, membaca, berbicara,
dan menulis). Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut menjadi landasan
pembelajaran sejak SD hingga perguruan tinggi.
Setiap pebelajar diberdayakan kompetensinya untuk
menguasai keempat aspek tersebut (meskipun sulit mencari orang yang menguasai
keempatnya). Dikaitkan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,
aspek keterampilan berbahasa menjadi komponen menarik untuk dikaji. Bahkan,
para pemakai bahasa pun dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan
kompetensi berbahasa, baik secara reseptif maupun produktif.
Keterampilan berbahasa merupakan aspek kemampuan
berbahasa yang menjadi sasaran utama dalam berkomunikasi. Dalam dunia
pendidikan komunikasi sangat penting, agar dapat menyampaikan informasi yang
tepat. Oleh sebab itu keterampilan berbahasa harus dimiliki oleh tenaga
pendidik, untuk bisa menjadi contoh pada anak didiknya.Dengan kata lain,
pembelajaran bahasa di sekolah diarahkan untuk keterampilan berbahasa.
Pembelajarannya bersifat integratif karena setiap aspek keterampilan berbahasa
dikemas dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Meningkatkan keterampilan berbahasa anak
sangat perlukan. Karena pada jaman sekarang banyak anak-anak yang melupakan
keterampilan berbahasa yang baik dan benar.
Karya
sastra merupakan wujud dari
perkembangan keterampilan
berbahasa. Melalui pembelajaran keterampilan
menyimak dan membaca, dapatmengembangkan
kemampuan dalam menikmati, menghayati dan memberikan penilaian terhadap karya
sastra.
B. TUJUAN
Dengan pembuatan makalah ini diharapkan dapat meningkatkan
keterampilan berbahasa karena keterampilan berbahasa merupakan faktor utama
dalam komunikasi. Terutama bagi anak didik, agar dapat mengembangkan keterampilan berbahasa melalui karya sastra.
BAB
II
ISI
I.
KETERAMPILAN
BERBAHASA
o
Pengertian
Keterampilan Berbahasa
Menurut Hoetomo MA (2005:531-532) terampil adalah cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. atau kecakapan yang disyaratkan. Dalam pengertian luas, jelas bahwa setiap cara yang digunakan untuk mengembangkan manusia, bermutu dan memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan sebagaimana diisyaratkan (Suparno, 2001:27).
1. Keterampilan Menyimak
Menyimak adalah keterampilan memahami bahasa lisan yang bersifat reseftif, berarti bukan sekedar mendengarkan bunyi-bunyi bahasa melainkan sekaligus memahaminya. Dalam bahasa pertama (bahasa ibu), kita memperoleh keterampilan mendengarkan melalui proses yang tidak kita sadari sehingga kitapun tidak menyadari begitu kompleksnya proses pemerolehan keterampilan mendengar tersebut.
Mendengarkan secara interaktif terjadi dalam
percakapan tatap muka dan percakapan di telepon atau yang sejenis dengan itu.
Dalam situasi mendengarkan non interaktif tersebut, kita tidak dapat meminta
penjelasan dari pembicara, tidak bisa meminta pembicaraan diperlambat.
Berikut ini adalah keterampilan-keterampilan yang terlibat ketika kita berupaya untuk memahami apa yang kita dengar, yaitu pendengar harus:
- Menyimpan/mengingat unsur bahasa yang didengar
menggunakan daya ingat jangka pendek (short term memory).
- Berupaya membedakan bunyi-bunyi yang membedakan arti dalam bahasa.
- Menyadari adanya bentuk-bentuk tekanan dan nada, warna
suara dan intinasi, menyadari adanya reduksi bentuk-bentuk kata.
- Membedakan dan memahami arti dari kata-kata yang
didengar.
- Mengenal bentuk-bentuk kata yang khusus.
2. Keterampilan
Berbicara
Keterampilan berbicara secara garis besar ada tiga jenis situasi berbicara, yaitu interaktif, semiaktif, dan noninteraktif. Situasi-situasi berbicara interaktif, misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat telepon yang memungkinkan adanya penyantuan antara berbicara dan mendengarkan.
Kemudian ada pula situasi berbicara yang
semiaktif, misalnya dalam berpidato di hadapan umum secara langsung. Namun pembicara
dapat melihat reaksi pendengar dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka.
Beberapa situasi berbicara dapat dikatakan bersifat noninteraktif, misalnya
berpidato melalui radio atau televisi.
Berikut ini beberapa keterampilan yang harus dimiliki dalam berbicara, dimana pembicara harus dapat:
- Mengucapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas
sehingga pendengar dapat membedakannya.
- Menggunakan tekanan dan nada serta intonasu secara
jelas dan tepat sehingga pendengar daoat memahami apa yang diucapkan
pembicara.
- Menggunakan bentuk-bentuk kata, urutan kata, serta
pilihan kata yang tepat.
- Menggunakan ragam bahasa yang sesuai terhadap situasi
komunikasi termasuk sesuai ditinjau dari hubungan antar pembicara dan
pendengar.
- Berupaya agar kalimat-kalimat utama jelas bagi
pendengar.
3. Keterampilan Membaca
Membaca adalah keterampilan reseptif bahasa tulis. Keterampilan membaca dapat dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari keterampilan mendengar dan berbicara. Secara terintergrasi dengan keterampilan menyimak dan berbicara. Membaca adalah proses pemahaman terhadap lambang-lambang tulisan. Membaca merupakan salah satu kegiatan untuk mendapatkan informasi. Pada umumnya membaca bertujuan memahami isi wacana atau bacaan.
Keterampilan-keterampilan
mikro yang terkait dengan proses membaca yang harus dimiliki oleh pembicara
adalah :
- Mengenal sistem tulisan yang digunakan.
- Mengenal kosakata.
- Menentukan kata-kata kunci yang mengindentifikasikan
topik dan gagasan utama.
- Menentukan makna kata-kata, termasuk kosakata split, dari
konteks tertulis.
- Mengenal kelas kata gramatikal, kata benda, kata sifat,
dan sebagainya.
4. Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam bidang tulis menulis sehingga tenaga potensial dalam menulis. Menulis adalah keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan. Menulis dapat dikatakan suatu keterampilan berbahasa yang paling rumit di antara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya. Ini karena menulis bukanlah sekedar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat, melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur.
Berikut ini
keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam menulis adalah :
- Menggunakan ortografi dengan benar, termasuk di sini
penggunaan ejaan.
- Memilih kata yang tepat.
- Menggunakan bentuk kata dengan
benar.
- Mengurutkan kata-kata dengan
benar.
·
Menggunakan
struktur kalimat yang tepat dan jelas bagi pembaca.
Seperti diketahui, menulis itu adalah sebuah keterampilan sehingga dapat
dilatih sedemikia rupa meningkatkan kemampuan tersebut. Dalam dunia penulisan,
pengetian keterampilan menulis seringkali menjadi sesuatu yang bias sehingga
banyak yang tidak memahami pengertian yang sesungguhnya. Hal ini banyak
dibuktikan dari kenyataan banyak yang menganggap bahwa menulis itu ditentukan
karena bakat.
Sebenarnya pengertian keterampilan
menulis itu adalah keterampilan itu sendiri. Artinya, seseorang mempunyai
kemampuan menulis karena dia terampil. Sementara untuk dapat terampil dalam
menulis, maka dia harus melakukannya secara langsung atau melatih dirinya
sehingga terampil. Dengan demikian pengertian keterampilan menulis adalah
kemampuan yang didapat dan dimiliki oleh seseorang setelah melalui proses
pelatihan secara itens, khusus dalam bidang menulis. Dengan mengikuti pelatihan
atau berlatih secara itens, maka seseorang dapat terampil menulis.
§ Hubungan antara berbicara dengan menyimak
Ujaran (speech) biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru (imitasi). Anak akan belajar berbicara dari apa yang ia dengar atau yang ia simak. Meningkatkan keterampilan menyimak berarti meningkatkan kualitas berbicara seseorang.
§ Hubungan antara menyimak dengan berbicara.
Keterampilan menyimak juga menjadi dasar seseorang belajar membaca secara efektif. Peningkatan keterampilan menyimak juga akan meningkatkan keterampilan membaca. Untuk memperkaya kosa kata, meningkatkan pemahaman umum, dan memiliki ide-ide, kita perlu mengasahnya dengan membaca kemudian mendiskusikannya baik sebelum, selama, ataupu sesudah membaca.
§ Hubungan berbicara dengan membaca.
Kemampuan umum bahasa lisan akan mempermudah pemahaman dalam membaca. Kemampuan umum disini misalnya pengucapan yang jelas (artikulasi), penggunaan kalimat yang tepat, perbendaharaan kosa katanya ba-nyak, dan mampu menghubungkan suatu peristiwa dalam urutan yang wajar.
II.
KARYA SASTRA
Karya
satra yang berisi pemikiran, ide-ide, kisahan dan amanat penutur dapat
berkomunikasi dengan peminat sastra, apabila mereka mampu mengapresiasinya.
Untuk dapat mengapresiasi karya sastra dengan baik pada diri peminat tentulah
harus ada cinta dan kasih sayang terhadap karya sastra. Hal ini dapat dipupuk
misalnya dengan menumbuhkan dan mengembangkan minat untuk mengenal dan
menghayati secara intensif karya sastra itu.
A. PUISI
Salah satu
bentuk karya sastra adalah puisi. Kehadiran sebuah puisi merupakan pernyataan
seorang penyair. Pernyataan itu berisi pengalaman batinnya sebagai hasil proses
kreatif terhadap objek seni. Puisi merupakan ekspresi pengalaman batin (jiwa)
penyair mengenai kehidupan manusia,
alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang estetik yang secara terpadu dan utuh
dipadatkan kata-katanya, dalam bentuk teks yang dinamakan puisi.
Puisi
adalah (1) ragam sastra yg bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta
penyusunan larik dan bait; (2) gubahan dl bahasa yg bentuknya dipilih dan
ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan
membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus;
(3) sajak.
Ciri-ciri
puisi:
Ø Menggunakan bahasa sebagai kualitas estetiknya tambahan,
atau selain arti semantiknya
Ø Wujud estetika bahasanya dengan pengulangan yg disengaja
Ø Memiliki rima
Ø Dapat memiliki satu kata/satu suku kata
Ø Memiliki arti
tertentu
B. DRAMA
Drama
adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah
jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan
perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah
rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor
atau lakon. Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu drama
baru dan drama lama.
1. Drama Baru / Drama
Modern
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.
2. Drama Lama / Drama
Klasik
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.
Drama
adalah (1) komposisi syair atau prosa yg diharapkan dapat menggambarkan
kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yg dipentaskan:
dia gemar menonton; (2) cerita atau kisah, terutama yg melibatkan konflik atau
emosi, yg khusus disusun untuk pertunjukan teater; (3) kejadian yg menyedihkan
Ciri-ciri
drama:
Ø Mesti ada konfliks
Ø Mesti ada aksi
Ø Harus dilakonkan
Ø Tempo masa kurang daripada 3 jam
Ø Tiada ulangan dalam
satu masa
C.
NOVEL
Novel adalah karangan prosa yg panjang mengandung rangkaian
cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dng menonjolkan watak
dan sifat setiap pelaku.Novel adalah salah satu karya fiksi berbentuk
prosa. Ciri-ciri novel antara lain:
(a) ditulis dengan gaya
narasi, yang terkadang dicampur deskripsi untuk menggambarkan suasana;
(b) bersifat realistis,
artinya merupakan tanggapan pengarang terhadap situasi lingkungannya;
(c) bentuknya lebih
panjang, biasanya lebih dari 10.000 kata;
(d) alur ceritanya cukup
kompleks.
Novel terdiri atas beberapa unsur
intrinsik antara lain: alur, tokoh dan penokohan, latar, tema, dan amanat. Ada
beberapa istilah alur antara lain: alur rapat, alur renggang, alur progresif,
alur regresif, dan alur gabungan. Alur rapat artinya hubungan antara proses
dengan konflik sangat rapat. Kebalikannya alur renggang. Alur progresif yaitu
menceritakan kejadian secara maju. Sebaliknya adalah alur mundur atau regresif.
Alur gabungan jika menggabungkan alur progresif dan regresif.
Tokoh itu pelaku,
sedangkan penokohan artinya penggambaran watak tokoh dalam novel. Watak tokoh
berkembang mengiring konflik. Latar berkenaan dengan dimana (latar tempat),
kapan (latar waktu), bagaimana (latar suasana), latar sosial, dan latar budaya,
serta latar agama. Tema merupakan dasar cerita yang menggambarkan inti masalah
yang mendasari cerita novel. Tema bisa
diambil dari kritik sosial, ekonomi, kemanusiaan, ketuhanan, reliji, atau
keserakahan kaum penindas.
Untuk menganalisis novel biasanya Anda diminta
mengemukakan unsur intrinsik dari sebuah novel. Untuk itu yang Anda perlukan
adalah: (a) identifikasilah unsur intrinsiknya; (b) jelaskan hubungan antarperistiwa
yang terjadi dalam novel; (c) Analisis hal tersebut menurut sudut pandang Anda
atau berdasarkan teori yang Anda pedomani; (d) tuliskan hasil analisis tersebut
dalam bentuk tulisan esei atau kritik sastra.
Novel memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
ü Menceritakan sebagian kehidupan yang luar biasa.
ü Terjadinya konflik hingga menimbulkan perubahan nasib.
ü Terdapat beberapa
alur atau jalan cerita (alur kompleks).
ü Terdapat beberapa insiden yang mempengaruhi jalan cerita.
ü Perwatakan atau
penokohan dilukiskan secara mendalam/ mendetail.
ü Ditulis dengan gaya
narasi, yang terkadang dicampur deskripsi untuk menggambarkan suasana.
ü Bersifat realistis, artinya merupakan tanggapan pengarang
terhadap situasi lingkungannya.
ü Bentuknya lebih
panjang dari cerpen, biasanya lebih dari 10.000 kata.
D.
ROMAN
Roman adalah karangan prosa yg melukiskan perbuatan
pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing: -- lebih banyak membawa
sifat-sifat zamannya dp drama atau puisi.
Ciri-ciri roman:
Ã… Alur Kompleks.
Ã… Konflik sampai
mengubah nasib tokoh secara tragis .
Ã… Menceritakan
kehidupan tokoh secara mendetail sejak lahir sampai dewasa atau meninggal dunia.
Ã… Karakter tokoh disampaikan secara lebih mendetail.
E. CERPEN
Cerita pendek atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan short
story, merupakan satu karya sastra yang sering kita jumpai di berbagai media
massa. Cerita pendek apabila diuraikan menurut kata yang membentuknya
berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut : cerita
artinya tuturan yang membentang bagaimana terjadinya suatu hal, sedangkan
pendek berarti kisah pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan
tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam situasi atau
suatu ketika.
Dari beberapa pendapat di atas penulis simpulkan bahwa yang
dimaksud dengan cerita pendek adalah karangan nasihat yang bersifat fiktif yang
menceritakan suatu peristiwa dalam kehidupan pelakunya relatif singkat tetapi
padat.
Ciri-Ciri Cerpen:
§ Tidak lebih dari 10.000 kata ( selesai dalam " sekali
duduk"/15-30 menit.)
§ Besifat Fiksi.
§ Fokus cerita pada satu kejadian tunggal.
§ Terbatas pada hal-hal yang penting saja.
§ Perwatakan tokoh digambarkan sekilas.
§ Alur yang digunakan alur rapat.
§ Konflik yang
ditampilkan tidak menimbulkan perubahan nasib tokohnya.
F.
HIKAYAT
Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yg
berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan,
historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara,
pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.
Ciri-ciri hikayat adalah:
v Bersifat istana
centris
v Anonim(nama pengarang tidak di cantumkan)
v Berkembang secara stetis
v Bersifat imajinatif,hanya bersifat khayal
v Lisan,karena di sebarkan lewat mulut ke mulut
v Berbahasa klise,meniru bahasa penutur sebelumnya
v Bersifat logis,menggunakan
logika sendiri tidak sesuai dengan logika sendiri
III.
KETERAMPILAN
BERBAHASA DAPAT BERKEMBANG MENJADI KARYA SASTRA
© Keterampilan
Berbahasa dalam Perspektif Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan para pengajar terus berupaya
meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran bahasa melalui pencapaian
kompetensi berbahasa, yakni menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Keterampilan
berbahasa adalah sebagai berikut:
1.
Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam
kegiatan penyampaian berita, laporan, saran, berberita, pidato, wawancara,
diskusi, seminar, dan pembacaan karya sastra berbentuk puisi, cerita rakyat,
drama, cerpen, dan novel.
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan
untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan berkenalan,
diskusi, bercerita, presentasi hasil penelitian, serta mengomentari pembacaan
puisi dan pementasan dram
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis
membaca untuk memahami wacana tulis teks nonsastra berbentuk grafik, tabel,
artikel, tajuk rencana, teks pidato, serta teks sastra berbentuk puisi,
hikayat, novel, biografi, puisi kontemporer, karya sastra berbagai angkatan dan
sastra Melayu klasik.
4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis
wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk
teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, proposal, surat
dinas, surat dagang, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya
ilmiah, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, kritik.
Aspek
|
Topik
|
Menyimak
|
a.
Menangkap pokok pikiran
b.
Membedakan bunyi distingtif
c.
Mengungkap kembali tuturan
|
Membaca
|
a.
Meningkatkan kecepatan membaca
b.
Menangkap pokok pikiran
c.
Menemukan topik tulisan
|
Berbicara
|
a.
Pemroduksian tuturan
b.
Keefektifan kalimat
c.
Keruntutan gagasan
d.
Ketepatan artikulasi
|
Menulis
|
a. Menulis jurnal
b. Menulis artikel
c. Menulis bersama
d. Menulis prosa fiksi
|
BAB III
PENUTUP
Adapun
proses pengembangan keterampilan berbahasa
dapat melalui empat keterampilan
berbahasa, meliputi keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca, dan keterampilan menulis. Melalui pembelajaran keterampilan menyimak
dan membaca, siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam menikmati, menghayati
dan memberikan penilaian terhadap karya sastra. Sementara itu, melalui
pembelajaran keterampilan berbicara dan keterampilan menulis, siswa dapat
mengekspresikan kemampuannya dalam bersastra melalui kegiatan mencipta berbagai
macam karya sastra, bagaimanapun bentuk dan kualitas hasilnya.
Kemampuan
siswa dalam mengapresiasi karya sastra diharapkan dapat terwujud dalam berbagai
bentuk, antara lain kegemarannya dalam membaca karya sastra,Kemampuannya dalam
membaca dan menulis puisi, keterampilannya dalam memerankan karakter tokoh
dalam drama, kegemarannya dalam menonton pentas drama, dan keterampilannya
dalam menganalisis atau menilai karya sastra. Untuk dapat terlibat langsung
dengan karya sastra.
Hendaknya
keterampilan berbahasa anak dapat di ajarkan dan dikembangkan sejak dini yaitu
pada usia SD. Agar kemampuan keterampilan berbahasa anak mendapatkan hasil yang
maksimal. Sehingga anak dapat menguasai dan mengembangkannya dengan keterampilan bahasanya. Dengan harapan,
dapat di kembangkan melalui karya satra. Keterampilan berbahasa dapat dengan
mudah di mengerti, dipahami, dan dipelajari.
Daftar Pustaka
Gofur,
Abd. 2009. Modul Diklat Guru Bahasa Indonesia. Medan: Balai Diklat Keagamaan
Medan.
Iskandarwassid
M.Pd , Drs. Dkk. 1997. Sejarah Sastra Indonesia. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bagian Proyek Penataran Guru.
Z.F,
Zulfahnur. Dkk. 1997. Teori Sastra. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Hadi, saputro. 2010.http://endonesa.wordpress.com/bahasan-bahasa/keterampilan-berbahasa/
(
online ) di akses pada tanggal 18 September 2011.
Fauzi.
2011. http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2120523-apresiasi-sastra/#ixzz1YG2yhs8X (
online ) di akses pada tanggal 20 September 2011.
Purnawarman,
2002. http://www.ai.mit.edu/people/jimmylin/papres/ flank.
(online ) di akses pada tanggal 20
September 2011.
0 comments:
Post a Comment
INGAT!! Komentar anda akan dilihat banyak orang, maka dari itu berikanlah komentar terbaik anda